Pada sebuah majelis di Kajian Muda Bandung.
Penanya : Ustaz, ketika kita membahas tentang Luqman ayat 6, kata ustaz bahwa yang menghalalkan musik dan mengharamkan musik memiliki hujjah dari ayat yang sama. Nah, bagaimana dengan demokrasi ustaz?
Mas Salim A. Fillah berkata : “Saya pernah ketemu dengan ustaz Abu Jibril, antum semua tahulah sikap beliau tentang demokrasi. Orang yang paling keras menentang demokrasi. Kami pernah diskusi ringan tentang demokrasi dan beliau keberatan tentang pengambilan keputusan suara terbanyak dari demokrasi. Lalu saya bertanya pada beliau,
Salim : Ustaz, antum tahukan kejadian ketika menjelang perang Uhud? Prinsip orang yang menolak demokrasi bilang sesuatu yang berasal dari Allah, tidak perlu di-syuro-kan lagi. Tetapi Rasul justru men-syuro-kan tentang nubuwwah beliau kepada para sahabat. Beliau bermimpi bahwa tangannya masuk pada baju besi yang sangat kokoh, pedangnya rompal, tujuh sapi tersembelih. Mimpi yang artinya kalau kita bertahan di Madinah tanpa harus keluar akan kuat, keluarga rasul ada yang terbunuh dan tujuh sahabat terbaik ada yang syahid. Ini datang dari mimpi beliau yang diberikan oleh Allah tapi beliau men-syuro-kannya. Kemudian pada saat syuro, para sahabat yang tidak ikut perang Badar, mereka meminta, ‘Keluar saja yaa Rasul! Kita hadang mereka di medan pertempuran’. Dan Rasul mengambil keputusan menurut suara musyawarah, padahal jelas Rasul telah diberikan kabar hasil peperangan yang jika keluar justru bakal kalah. Bagaimana?
Abu Jibril : Masalahnya orangnya yang ada di parlemen.
Salim A. Fillah : Nah kalau gitu, menurut anda, yang jadi masalahnya sistemnya atau orangnya? Kalau sistemnya, mengapa Rasul melakukan? Kalau orangnya, berarti ya kita harus memperbanyak jumlah orang yang baik di parlemen.”
Akhlak seorang 'alim adalah tidak ingin menyakiti perasaan yang berbeda pendapat dengannya, maka mas Salim berkata,
“Sudahlah, tidak perlu kita teruskan pembahasan ini karena 'ulama yang menolak demokrasi banyak, yang menerima demokrasi juga banyak dan yang mewajibkan masuk demokrasi agar bisa mengurangi kemudhorotan jauh lebih banyak. Ini ibarat medan Badar saja bagi kita, ada yang ikut perang dan ada juga yang tidak ikut perang.”
http://fazri91.tumblr.com/post/79251970928/sebuah-sudut-pandang-tentang-demokrasi
Tuesday, July 31, 2018
Salim A Fillah
No comments:
Post a Comment