Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Wednesday, August 9, 2017

    Ilmu, Tameng dari Syubhat dan Syahwat

    Ilmu adalah tameng atau benteng dari segala keburukan. Sedangkan sumber dari segala keburukan adalah syahwat dan fitnah yang diikuti. Seorang yang berilmu laksana seorang prajurit yang telah membekali dirinya dengan tameng dan baju besi. Sebaliknya, orang yang enggan menuntut ilmu laksana seorang prajurit yang meninggalkan tameng dan baju besi di medan perang.

    Orang yang berilmu tidak akan silau dengan gemerlap dunia dan segala yang ditawarkannya. Hatinya bersih dari ketamakan dan motivasi duniawi yang berlebihan.
    Hal ini sebagaimana respon orang-orang yang beriman ketika sebagian orang yang tidak memiliki ilmu merasa kagum dengan kekayaan Qarun dan berharap memiliki harta seperti yang dimiliki Qarun.

    Berkatalah orang-orang yang dianugerahi ilmu: “Kecelakaan yang besarlah bagimu, pahala Allah adalah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan tidak diperoleh pahala itu kecuali oleh orang-orang yang sabar.”

    فَخَرَجَ عَلَى قَوْمِهِ فِي زِينَتِهِ قَالَ الَّذِينَ يُرِيدُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا يَا لَيْتَ لَنَا مِثْلَ مَا أُوتِيَ قَارُونُ إِنَّهُ لَذُو حَظٍّ عَظِيمٍ      (٧٩) وَقَالَ الَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ وَيْلَكُمْ ثَوَابُ اللَّهِ خَيْرٌ لِمَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا وَلا يُلَقَّاهَا إِلا الصَّابِرُونَ

    Maka keluarlah dia (Karun) kepada kaumnya dengan kemegahannya. Orang-orang yang menginginkan kehidupan dunia berkata, "Mudah-mudahan kita mempunyai harta kekayaan seperti apa yang telah diberikan kepada Karun, sesungguhnya dia benar-benar mempunyai keberuntungan yang besar.”

    Tetapi orang-orang yang dianugerahi ilmuberkata "Celakalah kamu! Ketahuilah, pahala Allah lebih baik bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan (pahala yang besar) itu hanya diperoleh oleh orang-orang yang sabar.” [QS Al-Qashshash; 79-80]

    Di dalam kitab Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Qarun pada suatu hari keluar memamerkan dirinya kepada kaumnya dengan membawa segala kemegahan dan perhiasan yang dia miliki, termasuk iringan kendaraan, juga pakaiannya yang gemerlapan serta pelayan dan para pembantu terdekatnya.  Maka orang yang silau dengan kekayaannya berharap memperoleh seperti yang dimiliki Qarun.

    Maka orang-orang yang berilmu dan beriman mengingatkan tentang negeri akhirat yang lebih baik dengan apa yang mereka lihat di hadapan mereka saat itu.

    Dari kisah Qarun tersebut, kita bisa mengambil pelajaran dengan apa yang terjadi saat ini. Begitu banyak kasus korupsi, suap menyuap dan menilepan, karena mereka memiliki harta tetapi tidak membentengi diri mereka dengan ilmu.

    Ilmu juga menyelamatkan kita dari berbagai macam fitnah yang menyebar berupa ajaran-ajaran yang menyimpang, kesyirikan, kebid’ahan dan penyimpangan lainnya yang bertentangan dari Syariat. Karena dengan ilmu kita mengetahui mana yang sesuai dengan al-Quran dan Sunnah mana yang tidak.

    Ilmu juga menjadi benteng dari berbagai macam hal yang meragukan. Karena seorang yang berilmu tidak akan terjerumus ke dalam wilayah abu-abu. Yakni wilayah yang tidak ada kejelasan antara kehalalan atau heramannya. Seorang penuntut ilmu adalah orang  yang menjaga kehormatan dirinya.

    Dengan ilmu pula bisa membantah dan mematahkan berbagai macam argument-argumen menyesatkan yang menggiring manusia kepada kesesatan.

    No comments:

    Post a Comment