Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Wednesday, August 9, 2017

    Ilmu Lebih Utama dari Harta

    Kalau kita disuruh memilih antara ilmu atau harta, mana yang kita pilih? Seseorang akan menjawab, dia mau berilmu dan juga berharta. Idealnya sih begitu. Dalam tulisan ini akan diuraikan manfaat bagi orang yang lebih mengutamakan ilmu daripada harta.

    Dari Ali bin Abi Thalib, “Ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu dan kamulah yang akan menjaga harta. Para penyimpan harta telah binasa dan tersisalah para pemilik ilmu. Walau mereka telah tiada, pribadi mereka tetap ada di hati manusia.”

    Suatu ketika, Rasulullah Saw pernah menyatakan bahwa dirinya dibaratkan sebagai kota ilmu dan Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya. Mendengar hal itu, sekelompok orang Bani Israel tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin Abi Thalib cukup pandai sehingga mendapat julukan “gerbang ilmu” dari Rasulullah Saw.

    Bekumpullah sepuluh orang dari mereka dan bermusyawarah untk menguji kebenaran pernyataan Rasulullah tsb. Seorang dari mereka berkata, “Mari kita tanyaka kepada Ali tentang satu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu, sehingga kita bisa menilai seberapa jauh kepadaiannya. Bagaimana, apakah kalian setuju?”

    “Setuju”, jawab mereka serentak.

    “Tetapi, sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja,” saran yang lain. “Dengan begitu kita dapat menemukan kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa Ali memang orang yang cerdas.”

    “Baik juga saranmu itu. Mari kita laksanakan!” sahut yang lainnya.

    Hari yang ditentukan telah tiba. Orang yang pertama menemui Ali bertanya, “Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?”

    “Tentu saja lebih utama ilmu,” jawab Ali tegas. Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul, sedangkan harta adalah warisa Qarun, Fir’aun, Namrudz dll.

    Setelah mendapat jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama kemudian, orang yang kedua datang dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan yang sama, “Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?”

    “Lebih utama ilmu dibanding harta,” jawab Ali. “Ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta malah sebaliknya, engkau harus menjaganya.”

    Orang kedua ini pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Orang ketiga datang menyusul dan bertanya seperti orang seblumnya, “Bagaimana pendapat Tuan, bila ilmu dibandingkan harta?”

    Ali menjawab, “Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu. Sebab orang yang mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang banyak ilmu akan banyak yang menyayanginya dan hormat kepadanya.”

    Setelah orang itu pergi, tak lama kemudian orang yang keempat datang dan menanyakan permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang diajukan, Ali memberi jawaban, “Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu. Bila engkau pergunakan harta, maka harta akan berkurang. Sedangkan bila ilmu yang engkau pergunakan maka akan semakin bertambah banyak.”

    Orang kelima datang setelah kepergian orang yang keempat. Ketika menjawab pertanyaan orang ini, Ali menjelaskan, “Pemilik harta ada yang dijuluki pelit sedang pemilik ilmu akan dihargai dan disegani.”

    Orang keenam lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama. Ali tetap memberikan jawaban yang berbeda, “Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tak usah dijaga dari kejahatan. Ilmu yang akan menjagamu.”

    Dengan pertanyaan yang sama, orang ketujuh mendtangi Ali. Dijawab oleh Ali, “Pemilk ilmu akan diberi syafaat oleh Allah di hari kiamat kelak, sementara pemilik harta akan dihisab oleh Allah kelak.”

    Kemudian kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali mengutarakan jawaban yang diberikannya. Mereka tak menduga bahwa setelah mendengar setiap jawaban, ternyata alasan yang diberikan oleh Ali selalu berbeda. Kini tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin bahwa ketiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab, ketiga orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka.

    Orang yang kedelapan menghadap Ali lalu bertanya, “Antara ilmu dan harta, manakah yang lebih utama, wahai Ali?”

    “Tentunya lebih utama ilmu dan lebih penting ilmu,” jawab Ali. “Dalam waktu yang lama, harta akan habis sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi.”

    Orang kesemibilan datang dengan pertanyaan tsb. “Seseorang yang banyak harta”, kata Ali menjawab orang tsb, “akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya, sedangkan orang yang kaya ilmu dianggap sebagai intelektual.”

    Sampailah pada orang kesepuluh, mendatangi Ali dan menyakan hal yang sama. Ali pun menerangkan, “Harta akan membuatmu tidak tenang, dengan kata lain akan mengeraskan hatimu. Namu ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu akan terang dan tenteram karenanya.”

    Kesepuluh orang tsb akhirnya menyerah, Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan Rasulullah Saw benar adanya. Ali memang pantas mendapat julukan “gerbang ilmu.”

    Salah satu makna dari pernyataan “Ilmu menjagamu sedang harta engkau yang menjaganya” adalah ilmu menjadi sebab Allah Swt menjaga diri kita, menjaga kita dari kebinasaan di dunia dan di akhirat. Dengan ilmu agama seseorang bisa mengetahui perintah Allah dan dia bisa melaksanakkan. Juga bisa mengetahui larangan Allah sehingga dia bisa menjauhinya. Dengan sebab ilmu, Allah akan menyelamatkannya dari hal-hal yang membuat murka-Nya hingga dia selamat dari azab neraka dan masuk surga.

    No comments:

    Post a Comment