Kalau kita
disuruh memilih antara ilmu atau harta, mana yang kita pilih? Seseorang akan
menjawab, dia mau berilmu dan juga berharta. Idealnya sih begitu. Dalam tulisan
ini akan diuraikan manfaat bagi orang yang lebih mengutamakan ilmu daripada
harta.
Dari Ali bin
Abi Thalib, “Ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjagamu dan kamulah
yang akan menjaga harta. Para penyimpan harta telah binasa dan tersisalah para
pemilik ilmu. Walau mereka telah tiada, pribadi mereka tetap ada di hati
manusia.”
Suatu
ketika, Rasulullah Saw pernah menyatakan bahwa dirinya dibaratkan sebagai kota
ilmu dan Ali bin Abi Thalib adalah gerbangnya. Mendengar hal itu, sekelompok
orang Bani Israel tidak mempercayainya. Mereka tidak percaya, apa benar Ali bin
Abi Thalib cukup pandai sehingga mendapat julukan “gerbang ilmu” dari
Rasulullah Saw.
Bekumpullah
sepuluh orang dari mereka dan bermusyawarah untk menguji kebenaran pernyataan
Rasulullah tsb. Seorang dari mereka berkata, “Mari kita tanyaka kepada Ali
tentang satu masalah saja. Bagaimana jawaban Ali tentang masalah itu, sehingga
kita bisa menilai seberapa jauh kepadaiannya. Bagaimana, apakah kalian setuju?”
“Setuju”,
jawab mereka serentak.
“Tetapi,
sebaiknya kita bertanya secara bergiliran saja,” saran yang lain. “Dengan
begitu kita dapat menemukan kelemahan Ali. Namun bila jawaban Ali nanti selalu
berbeda-beda, barulah kita percaya bahwa Ali memang orang yang cerdas.”
“Baik juga
saranmu itu. Mari kita laksanakan!” sahut yang lainnya.
Hari yang
ditentukan telah tiba. Orang yang pertama menemui Ali bertanya, “Manakah yang
lebih utama, ilmu atau harta?”
“Tentu saja
lebih utama ilmu,” jawab Ali tegas. Ilmu adalah warisan para Nabi dan Rasul,
sedangkan harta adalah warisa Qarun, Fir’aun, Namrudz dll.
Setelah
mendapat jawaban Ali yang demikian, orang itu kemudian mohon diri. Tak lama
kemudian, orang yang kedua datang dan bertanya kepada Ali dengan pertanyaan
yang sama, “Manakah yang lebih utama, ilmu atau harta?”
“Lebih utama
ilmu dibanding harta,” jawab Ali. “Ilmu akan menjaga dirimu, sementara harta
malah sebaliknya, engkau harus menjaganya.”
Orang kedua
ini pun pergi setelah mendengar jawaban Ali seperti itu. Orang ketiga datang
menyusul dan bertanya seperti orang seblumnya, “Bagaimana pendapat Tuan, bila
ilmu dibandingkan harta?”
Ali
menjawab, “Harta lebih rendah dibandingkan dengan ilmu. Sebab orang yang
mempunyai banyak harta akan mempunyai banyak musuh. Sedangkan orang yang banyak
ilmu akan banyak yang menyayanginya dan hormat kepadanya.”
Setelah
orang itu pergi, tak lama kemudian orang yang keempat datang dan menanyakan
permasalahan yang sama. Setelah mendengar pertanyaan yang diajukan, Ali memberi
jawaban, “Ya, jelas-jelas lebih utama ilmu. Bila engkau pergunakan harta, maka
harta akan berkurang. Sedangkan bila ilmu yang engkau pergunakan maka akan
semakin bertambah banyak.”
Orang kelima
datang setelah kepergian orang yang keempat. Ketika menjawab pertanyaan orang
ini, Ali menjelaskan, “Pemilik harta ada yang dijuluki pelit sedang pemilik
ilmu akan dihargai dan disegani.”
Orang keenam
lalu menjumpai Ali dengan pertanyaan yang sama. Ali tetap memberikan jawaban
yang berbeda, “Harta akan selalu dijaga dari kejahatan, sedangkan ilmu tak usah
dijaga dari kejahatan. Ilmu yang akan menjagamu.”
Dengan
pertanyaan yang sama, orang ketujuh mendtangi Ali. Dijawab oleh Ali, “Pemilk
ilmu akan diberi syafaat oleh Allah di hari kiamat kelak, sementara pemilik
harta akan dihisab oleh Allah kelak.”
Kemudian
kesepuluh orang itu berkumpul lagi. Mereka yang sudah bertanya kepada Ali
mengutarakan jawaban yang diberikannya. Mereka tak menduga bahwa setelah
mendengar setiap jawaban, ternyata alasan yang diberikan oleh Ali selalu
berbeda. Kini tinggal tiga orang yang belum melaksanakan tugasnya. Mereka yakin
bahwa ketiga orang itu akan bisa mencari celah kelemahan Ali. Sebab, ketiga
orang itu dianggap yang paling pandai di antara mereka.
Orang yang
kedelapan menghadap Ali lalu bertanya, “Antara ilmu dan harta, manakah yang
lebih utama, wahai Ali?”
“Tentunya
lebih utama ilmu dan lebih penting ilmu,” jawab Ali. “Dalam waktu yang lama,
harta akan habis sedangkan ilmu malah sebaliknya, ilmu akan abadi.”
Orang
kesemibilan datang dengan pertanyaan tsb. “Seseorang yang banyak harta”, kata
Ali menjawab orang tsb, “akan dijunjung tinggi hanya karena hartanya, sedangkan
orang yang kaya ilmu dianggap sebagai intelektual.”
Sampailah
pada orang kesepuluh, mendatangi Ali dan menyakan hal yang sama. Ali pun
menerangkan, “Harta akan membuatmu tidak tenang, dengan kata lain akan
mengeraskan hatimu. Namu ilmu sebaliknya, akan menyinari hatimu hingga hatimu
akan terang dan tenteram karenanya.”
Kesepuluh
orang tsb akhirnya menyerah, Mereka percaya bahwa apa yang dikatakan Rasulullah
Saw benar adanya. Ali memang pantas mendapat julukan “gerbang ilmu.”
Salah satu
makna dari pernyataan “Ilmu menjagamu sedang harta engkau yang menjaganya”
adalah ilmu menjadi sebab Allah Swt menjaga diri kita, menjaga kita dari
kebinasaan di dunia dan di akhirat. Dengan ilmu agama seseorang bisa mengetahui
perintah Allah dan dia bisa melaksanakkan. Juga bisa mengetahui larangan Allah
sehingga dia bisa menjauhinya. Dengan sebab ilmu, Allah akan menyelamatkannya
dari hal-hal yang membuat murka-Nya hingga dia selamat dari azab neraka dan
masuk surga.
No comments:
Post a Comment