Pendengar
yang dirahmati Allah, Ada sebuah kisah lelaki shalih yang diriwayatkan oleh
Ibnul Jauzi. Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa ada seorang pria yang terbiasa
berpuasa pada siang hari, dan shalat malam sepanjang malam. Dia tidak pernah
melakukan apapun yang haram. Dia tahu bahwa orang-orang di sekelilingnya, di
lingkungannya adalah orang-orang yang rusak.
Dia tidak
duduk dalam perkumpulan orang-orang di sekitarnya karena apa yang mereka
lakukan adalah bergosip dan mencela.
Dia menjauh
dari perkumpulan apapun dan hanya tinggal di rumahnya, dan tidak pernah
meninggalkan rumahnya.
Ketika
kehabisan makanan, dia akan meninggalkan rumahnya, dan membeli cukup makanan
untuk persediaan selama jangka waktu tertentu. Setelah selesai, dia tinggal di
rumahnya hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.
Orang-orang
di lingkungannya, mereka berkumpul bersama dan berkata, “Lihatlah pria ini.
Apakah dia berpikir bahwa dia lebih baik daripada kita?
Dia tidak
datang dan duduk bersama perkumpulan kita. Dia tidak berjalan atau berbicara
kepada kita.
Kita
melihatnya, dan dia hanya menundukkan pandangannya, dan dia pergi ke toko dan
kembali pulang ke rumahnya.”
Pria ini
tidak pernah melihat ke kiri atau ke kanan atau bahkan melihat ke depan. Dia
hanya menunduk dan berjalan.
Jadi mereka
iri kepada pria ini, dan inilah bagaimana syetan tidak hanya menyerang kita
seorang diri, melainkan syetan mempunyai orang-orang yang telah disesatkannya,
dan syetan menyuruh mereka untuk menyerang orang-orang beriman.
Inilah yang
mereka lakukan. Yang mereka lakukan adalah mencari di seluruh negeri, sampai
mereka menemukan wanita paling cantik di negeri itu.
Dia adalah
gadis muda. Dia adalah gadis perawan.
Mereka
mendekati gadis itu, dan berkata, “Kami ingin kau menggoda pria itu, dan
berzina dengannya.”
“Bagaimana
mungkin aku melakukan hal itu.” Jawab gadis itu.
Gadis itu
berasal dari salah satu keluarga termiskin di negeri itu, dia kesulitan dalam
menyambung hidupnya.
Mereka
kemudian berkata, “Jika kamu dapat melakukan ini, maka kami akan memberikanmu
emas yang setara dengan berat tubuhmu, dan bahkan bisa mendapatkan lebih. Semua
kemiskinan yang kau alami sekarang, semuanya akan berakhir. Sekarang yang harus
kau lakukan adalah berzina dengan pria itu.”
Gadis itu
pun pulang ke rumah. Dia mulai memikirkannya sampai dia melihat kondisinya dan
berfikir.
Subhanallah,
apa yang difikirkannya.... “Tidak ada yang tersisa bagiku. Aku akan mati dalam
kemiskinan.”
Akhirnya dia
menerima tugas yang mereka tawarkan kepadanya. Dan dia berkata, “Aku akan pergi
dan berzia dengan pria itu.”
Pada suatu
malam yang dingin, gadis itu pergi dan mengetuk pintu rumah pria ini. Dia
mengetuk pintunya.
Pria itu pun
membuka pintu rumahnya, dan melihat seorang gadis. Lalu dia menutup pintunya.
Gadis itu
mengatakan, “Tolong biarkan aku masuk ke dalam rumahmu. Aku sedang bepergian,
dan berpikir aku akan sampai ke tempat tujuanku sebelum waktu malam. Tetapi
sekarang malam telah datang dan aku berada di tempat antah berantah, aku tidak
tahu di mana tempat ini, aku tidak mengenal satu pun orang di sini, dan jika
kau tidak menerimaku di rumahmu, maka aku takut sesuatu yang akan menimpaku di
luar.”
Pria itu
menjawab, “Kami mempunyai banyak tetangga di sekitar. Silahkan pergi dan
ketuklah pintu salah seorang tetangga di sini. Insya Allah mereka akan
membantumu.”
Gadis itu
pergi. Tetapi beberapa saat kemudian, gadis itu mengetuk pintu pria itu lagi.
Gadis itu berkata, “Aku telah mengunjungi rumah-rumah tetanggamu, tapi tak
seorang pun di rumah. Di luar sangat dingin. Aku takut bahwa aku akan mati jika
kau tidak menerima dan mempersilahkanku masuk ke dalam rumahmu.”
Pria itu
menjawab, “Berjalanlah sedikit saja menuruni bukit,d an kau akan menemukan
lebih banyak rumah di sana. Insya Allah mereka akan mengizinkanmu untuk tinggal
bersama mereka.”
Pria itu
berkata lagi, “Tidak ada seorang pun di rumahku. Jadi, kamu tidak boleh masuk
ke rumahku.”
Gadis itu
pergi. Beberapa saat kemudian gadis itu kembali dan mengetuk pintu si pria. Ia
membuka pintu dan melihat gadis itu.
Gadis itu
berkata, “Wallahi, jika kau tidak memperbolehkanku masuk ke dalam rumahmu, lalu
ada seorang pria yang menyentuhku, memperkosaku dan merenggut kesucianku, maka
demi Allah, pada kiamat kelak aku akan berdiri di hadapan Allah dan berkata
bahwa kau-lah penyebabnya. Kamulah yang menjadi sebab aku diperkosa. Karenamu
pula hal itu terjadi, dan aku akan menyalahkanmu.”
Ketika pria
itu mendengar nama Allah, dia menjadi sangat takut. Kenapa? Karena hati
orang-orang beriman akan bergetar ketika mendengar nama Allah disebut.
Pria ini
menjadi sangat takut. Dia berkata, dan dia memiliki dua ruangan di rumahnya,
“Masuk, dan duduklah di ruangan ini. Jangan kau ketuk pintuku, atau mengatakan
sesuatu pun kepadaku. Ketika waktu Shubuh tiba, tinggalkanlah rumahku dan
lanjutkanlah perjalananmu.”
Pria itu
kemudian meninggalkan gadis tersebut di ruangannya, dan dia berjalan ke ruangan
kedua dan mengunci pintunya, dia kembali melanjutkan bacaan Al-Qur’annya.
Orang-orang
di lingkungan itu. Mereka tahu bahwa gadis itu telah masuk ke rumahnya. Mereka
kemudian berkumpul di sekitar rumahnya, menanti memergoki mereka berdua
melakukan zina. Sedangkan pria itu orang yang sangat shaleh. Dia tidak pernah
menghadapi hal seperti ini dalam hidupnya.
Pria itu
masih di dalam ruangannya dan membaca kitab Allah.
Sementara
gadis tersebut siap untuk berzina dengan pria ini. Orang-orang di lingkungan
itu sudah berkumpul di sekeliling rumahnya, menunggu untuk memasuki rumahnya
untuk memergoki mereka berzina.
Pria itu
masih tetap membaca Al-Qur’an, sementara gadis itu mulai berteriak. Gadis itu
berteriak, berteriak dan berteriak.
Pria itu
kemudian membuka pintu ruangannya, dan berjalan menuju ruangan di mana gadis
itu berada. Dia membawa lampu minyak di tangannya. Dia pergi ke ruangan di mana
gadis itu berada. Ternyata gadis itu sedang terbaring di lantai tanpa
berpakaian, dan gadis itu menggoda si pria...,
Pria ini
sekarang untuk pertama kali dalam hidupnya, dia melihat sesuatu yang tak pernah
dilihat sebelumnya. Karena pandangannya selalu ditundukkan. Dia merasakan
sesuatu dalam hatinya yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.
Pikirannya
memerintahkannya untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam
benaknya.
Ada seorang
gadis tercantik di negeri itu di hadapannya, menggodanya untuk berzina.
Apa yang
dilakukan pria itu? Apakah yang akan dilakukan seseorang dalam situasi seperti
ini? Dia tidak pernah melihat hal seperti ini dalam hidupnya.
Orang-orang
sekarang tahu...., mereka mendengar teriakan pertama dari si gadis, sehingga
mereka akan tahu bahwa sebentar lagi mereka akan memergoki keduanya berzina.
Mereka pun
bergerak mendekati pintu rumah pria ini.
Gadis itu
sekarang, tiba-tiba mulai berteriak dan berteriak lagi, dan terus berteriak.
Orang-orang
kemudian mendobrak pintunya. Mereka masuk dan melihat bahwa gadis itu terbaring
di lantai dan pria itu juga tergeletak di lantai...
Tapi gadis
itu berada di sudut ruangan, dan si pria berada di sudut lainnya.
Gadis itu
terus berteriak dan berteriak.
Mereka
melihat pria yang ada di sudut ruangan itu. Tangannya berada di dalam kobaran
lampu minyak yang dibawanya. Dia menangis dan menangis. Sementara gadis itu
berteriak.
Mereka pun
membawa gadis itu keluar dari rumahnya. Gadis itu berkata, “Jauhkan aku dari
pria itu, karena demi Allah keimanannya membunuhku. Aku melihat sesuatu di
hadapanku yang tak dapat kujelaskan. Dan hal ini berpengaruh pada hati dan
pikiranku. Iman pria itu membunuhku. Jadi, tolong jauhkan aku darinya.”
Pria itu
menangis di sudut ruangan, karena setiap kali ia mengambil satu langkah untuk
mendekati gadis itu, dia meletakkan tangannya di atas lampu minyak yang
dibawanya dan berkata, “Ingatlah bahwa api Jahannam lebih panas daripada api
dunia ini.” Sampai akhirnya dia terjatuh ke lantai...
Kemudian
ketika dia mampu berdiri lagi, dia pun berdiri dan mengambil satu langkah
menuju gadis itu. Ketika dia mengambil satu langkah menuju gadis itu, dia
kembali memasukkan tangannya ke dalam api dan berkata, “Ingatlah bahwa api
neraka jauh lebih panas dairpada api dunia ini.”
Dia terus
melakukan hal ini sampai tangannya tetap berada di dalam apinya.
Gadis itu
pergi, setelah dibawa oleh orang-orang.
Kemudian
pria itu memohon ampun kepada Allah. Dia berkata, “Ya Allah, ampuni aku atas dosa
yang telah kulakukan.”
Dosa apa
yang dilakukan pria ini?
Apa yang dia
lakukan? Dia menjauh dari zina.
Dia menjauh
dari gadis tercantik di negeri itu.
Dosa apa
yang dilakukannya? Dia berkata, “Ya Allah, ampuni aku atas langkah kakiku yang
berjalan menuju gadis itu.”
Lihatlah
keimanan pria ini, lihatlah keimanan orang-orang shaleh. Tidak ada yang dapat
menggoda mereka. Tidak ada yang dapat menjauhkan mereka dari Allah.
ditulis
ulang oleh Ibnu Abdil Bari.
==
No comments:
Post a Comment