Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Tuesday, July 31, 2018

    Pemuda yang Membakar Tangannya


    Pendengar yang dirahmati Allah, Ada sebuah kisah lelaki shalih yang diriwayatkan oleh Ibnul Jauzi. Ibnul Jauzi menyebutkan bahwa ada seorang pria yang terbiasa berpuasa pada siang hari, dan shalat malam sepanjang malam. Dia tidak pernah melakukan apapun yang haram. Dia tahu bahwa orang-orang di sekelilingnya, di lingkungannya adalah orang-orang yang rusak.
    Dia tidak duduk dalam perkumpulan orang-orang di sekitarnya karena apa yang mereka lakukan adalah bergosip dan mencela.

    Dia menjauh dari perkumpulan apapun dan hanya tinggal di rumahnya, dan tidak pernah meninggalkan rumahnya.

    Ketika kehabisan makanan, dia akan meninggalkan rumahnya, dan membeli cukup makanan untuk persediaan selama jangka waktu tertentu. Setelah selesai, dia tinggal di rumahnya hanya untuk beribadah kepada Allah Ta’ala.

    Orang-orang di lingkungannya, mereka berkumpul bersama dan berkata, “Lihatlah pria ini. Apakah dia berpikir bahwa dia lebih baik daripada kita?

    Dia tidak datang dan duduk bersama perkumpulan kita. Dia tidak berjalan atau berbicara kepada kita.

    Kita melihatnya, dan dia hanya menundukkan pandangannya, dan dia pergi ke toko dan kembali pulang ke rumahnya.”

    Pria ini tidak pernah melihat ke kiri atau ke kanan atau bahkan melihat ke depan. Dia hanya menunduk dan berjalan.

    Jadi mereka iri kepada pria ini, dan inilah bagaimana syetan tidak hanya menyerang kita seorang diri, melainkan syetan mempunyai orang-orang yang telah disesatkannya, dan syetan menyuruh mereka untuk menyerang orang-orang beriman.

    Inilah yang mereka lakukan. Yang mereka lakukan adalah mencari di seluruh negeri, sampai mereka menemukan wanita paling cantik di negeri itu.

    Dia adalah gadis muda. Dia adalah gadis perawan.

    Mereka mendekati gadis itu, dan berkata, “Kami ingin kau menggoda pria itu, dan berzina dengannya.”

    “Bagaimana mungkin aku melakukan hal itu.” Jawab gadis itu.

    Gadis itu berasal dari salah satu keluarga termiskin di negeri itu, dia kesulitan dalam menyambung hidupnya.

    Mereka kemudian berkata, “Jika kamu dapat melakukan ini, maka kami akan memberikanmu emas yang setara dengan berat tubuhmu, dan bahkan bisa mendapatkan lebih. Semua kemiskinan yang kau alami sekarang, semuanya akan berakhir. Sekarang yang harus kau lakukan adalah berzina dengan pria itu.”

    Gadis itu pun pulang ke rumah. Dia mulai memikirkannya sampai dia melihat kondisinya dan berfikir.

    Subhanallah, apa yang difikirkannya.... “Tidak ada yang tersisa bagiku. Aku akan mati dalam kemiskinan.”

    Akhirnya dia menerima tugas yang mereka tawarkan kepadanya. Dan dia berkata, “Aku akan pergi dan berzia dengan pria itu.”

    Pada suatu malam yang dingin, gadis itu pergi dan mengetuk pintu rumah pria ini. Dia mengetuk pintunya.

    Pria itu pun membuka pintu rumahnya, dan melihat seorang gadis. Lalu dia menutup pintunya.

    Gadis itu mengatakan, “Tolong biarkan aku masuk ke dalam rumahmu. Aku sedang bepergian, dan berpikir aku akan sampai ke tempat tujuanku sebelum waktu malam. Tetapi sekarang malam telah datang dan aku berada di tempat antah berantah, aku tidak tahu di mana tempat ini, aku tidak mengenal satu pun orang di sini, dan jika kau tidak menerimaku di rumahmu, maka aku takut sesuatu yang akan menimpaku di luar.”

    Pria itu menjawab, “Kami mempunyai banyak tetangga di sekitar. Silahkan pergi dan ketuklah pintu salah seorang tetangga di sini. Insya Allah mereka akan membantumu.”

    Gadis itu pergi. Tetapi beberapa saat kemudian, gadis itu mengetuk pintu pria itu lagi. Gadis itu berkata, “Aku telah mengunjungi rumah-rumah tetanggamu, tapi tak seorang pun di rumah. Di luar sangat dingin. Aku takut bahwa aku akan mati jika kau tidak menerima dan mempersilahkanku masuk ke dalam rumahmu.”

    Pria itu menjawab, “Berjalanlah sedikit saja menuruni bukit,d an kau akan menemukan lebih banyak rumah di sana. Insya Allah mereka akan mengizinkanmu untuk tinggal bersama mereka.”

    Pria itu berkata lagi, “Tidak ada seorang pun di rumahku. Jadi, kamu tidak boleh masuk ke rumahku.”

    Gadis itu pergi. Beberapa saat kemudian gadis itu kembali dan mengetuk pintu si pria. Ia membuka pintu dan melihat gadis itu.

    Gadis itu berkata, “Wallahi, jika kau tidak memperbolehkanku masuk ke dalam rumahmu, lalu ada seorang pria yang menyentuhku, memperkosaku dan merenggut kesucianku, maka demi Allah, pada kiamat kelak aku akan berdiri di hadapan Allah dan berkata bahwa kau-lah penyebabnya. Kamulah yang menjadi sebab aku diperkosa. Karenamu pula hal itu terjadi, dan aku akan menyalahkanmu.”

    Ketika pria itu mendengar nama Allah, dia menjadi sangat takut. Kenapa? Karena hati orang-orang beriman akan bergetar ketika mendengar nama Allah disebut.

    Pria ini menjadi sangat takut. Dia berkata, dan dia memiliki dua ruangan di rumahnya, “Masuk, dan duduklah di ruangan ini. Jangan kau ketuk pintuku, atau mengatakan sesuatu pun kepadaku. Ketika waktu Shubuh tiba, tinggalkanlah rumahku dan lanjutkanlah perjalananmu.”

    Pria itu kemudian meninggalkan gadis tersebut di ruangannya, dan dia berjalan ke ruangan kedua dan mengunci pintunya, dia kembali melanjutkan bacaan Al-Qur’annya.

    Orang-orang di lingkungan itu. Mereka tahu bahwa gadis itu telah masuk ke rumahnya. Mereka kemudian berkumpul di sekitar rumahnya, menanti memergoki mereka berdua melakukan zina. Sedangkan pria itu orang yang sangat shaleh. Dia tidak pernah menghadapi hal seperti ini dalam hidupnya.

    Pria itu masih di dalam ruangannya dan membaca kitab Allah.

    Sementara gadis tersebut siap untuk berzina dengan pria ini. Orang-orang di lingkungan itu sudah berkumpul di sekeliling rumahnya, menunggu untuk memasuki rumahnya untuk memergoki mereka berzina.

    Pria itu masih tetap membaca Al-Qur’an, sementara gadis itu mulai berteriak. Gadis itu berteriak, berteriak dan berteriak.

    Pria itu kemudian membuka pintu ruangannya, dan berjalan menuju ruangan di mana gadis itu berada. Dia membawa lampu minyak di tangannya. Dia pergi ke ruangan di mana gadis itu berada. Ternyata gadis itu sedang terbaring di lantai tanpa berpakaian, dan gadis itu menggoda si pria...,

    Pria ini sekarang untuk pertama kali dalam hidupnya, dia melihat sesuatu yang tak pernah dilihat sebelumnya. Karena pandangannya selalu ditundukkan. Dia merasakan sesuatu dalam hatinya yang tidak pernah dirasakannya sebelumnya.

    Pikirannya memerintahkannya untuk melakukan sesuatu yang tidak pernah terlintas dalam benaknya.

    Ada seorang gadis tercantik di negeri itu di hadapannya, menggodanya untuk berzina.

    Apa yang dilakukan pria itu? Apakah yang akan dilakukan seseorang dalam situasi seperti ini? Dia tidak pernah melihat hal seperti ini dalam hidupnya.

    Orang-orang sekarang tahu...., mereka mendengar teriakan pertama dari si gadis, sehingga mereka akan tahu bahwa sebentar lagi mereka akan memergoki keduanya berzina.

    Mereka pun bergerak mendekati pintu rumah pria ini.

    Gadis itu sekarang, tiba-tiba mulai berteriak dan berteriak lagi, dan terus berteriak.

    Orang-orang kemudian mendobrak pintunya. Mereka masuk dan melihat bahwa gadis itu terbaring di lantai dan pria itu juga tergeletak di lantai...

    Tapi gadis itu berada di sudut ruangan, dan si pria berada di sudut lainnya.

    Gadis itu terus berteriak dan berteriak.

    Mereka melihat pria yang ada di sudut ruangan itu. Tangannya berada di dalam kobaran lampu minyak yang dibawanya. Dia menangis dan menangis. Sementara gadis itu berteriak.

    Mereka pun membawa gadis itu keluar dari rumahnya. Gadis itu berkata, “Jauhkan aku dari pria itu, karena demi Allah keimanannya membunuhku. Aku melihat sesuatu di hadapanku yang tak dapat kujelaskan. Dan hal ini berpengaruh pada hati dan pikiranku. Iman pria itu membunuhku. Jadi, tolong jauhkan aku darinya.”

    Pria itu menangis di sudut ruangan, karena setiap kali ia mengambil satu langkah untuk mendekati gadis itu, dia meletakkan tangannya di atas lampu minyak yang dibawanya dan berkata, “Ingatlah bahwa api Jahannam lebih panas daripada api dunia ini.” Sampai akhirnya dia terjatuh ke lantai...

    Kemudian ketika dia mampu berdiri lagi, dia pun berdiri dan mengambil satu langkah menuju gadis itu. Ketika dia mengambil satu langkah menuju gadis itu, dia kembali memasukkan tangannya ke dalam api dan berkata, “Ingatlah bahwa api neraka jauh lebih panas dairpada api dunia ini.”

    Dia terus melakukan hal ini sampai tangannya tetap berada di dalam apinya.

    Gadis itu pergi, setelah dibawa oleh orang-orang.

    Kemudian pria itu memohon ampun kepada Allah. Dia berkata, “Ya Allah, ampuni aku atas dosa yang telah kulakukan.”

    Dosa apa yang dilakukan pria ini?

    Apa yang dia lakukan? Dia menjauh dari zina.

    Dia menjauh dari gadis tercantik di negeri itu.

    Dosa apa yang dilakukannya? Dia berkata, “Ya Allah, ampuni aku atas langkah kakiku yang berjalan menuju gadis itu.”

    Lihatlah keimanan pria ini, lihatlah keimanan orang-orang shaleh. Tidak ada yang dapat menggoda mereka. Tidak ada yang dapat menjauhkan mereka dari Allah.

    ditulis ulang oleh Ibnu Abdil Bari.
    ==

    No comments:

    Post a Comment