Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Saturday, April 30, 2016

    Rilis Lagu Terbaru 'Inna Fil Jannati', Apakah Sami Yusuf Syiah?


    Saya masih deg-degan setelah menonton video klip terbaru Sami Yusuf yang berjudul 'Inna Fil Jannati', sebuah single terbaru dari album terbarunya yang bertajuk 'Barakah'. Antara percaya atau tidak, setelah mendengar lirik lagu tersebut, saya berhasil menghubungkan benang merah yang selama ini berserakan. Jika tidak berlebihan, saya hampir shock. Karena saya tidak menyangka, munsyid bersuara merdu favorit saya ini telah melakukan hal yang selama ini saya takutkan, yang selama ini saya cemaskan. Apakah Sami Yusuf Syiah?

    Saya mengenal Sami Yusuf setelah menonton klip videonya yang berjudul 'Hasbi Rabbi' diputar disebuah stasiun tv di Indonesia. Bagi saya, ia berbeda dari munsyid-munsyid tanah air yang telah saya kenal saat itu. Suaranya khas, dan memiliki pesona. Hal ini membuat saya tertarik, sehingga di masa SMA saya memutuskan untuk mencari video yang saya tonton ketika saya masih duduk di bangku SD tersebut di Youtube. Sejak saat itu, saya mengoleksi semua album dan video klipnya. Mulai dari album Al-Mu'allim, My Ummah, Without You (terlepas dari kontroversinya), Wherever You Are, Salaam, The Centre, Song of The Ummah, beserta single-singlenya.
    Saya suka mendengar suara Sami Yusuf seperti sukanya orang mendengar suara West Life, Maroon Five, Justin Bieber, atau One Direction. Menurut saya, jika mereka mengidolakan yang non-muslim, saya harus mengidolakan yang Muslim.

    Sepanjang perjalanan hidup Sami Yusuf, menurut yang saya ketahui, tidak ada tanda-tanda yang menunjukkan hal-hal yang aneh mengenai pemahamannya terhadap agama (misalnya mengarah ke Syiah), tidak ada yang mengundang kontroversi dan tidak ada hal-hal nyeleneh. Semua lirik lagunya bagus-bagus, rata-rata pujian pada Allah dan shalawat, serta inspirasi dan motivasi kehidupan yang mengandung nilai unsur kemanusiaan. Saya pernah membaca artikel bahwa lirik lagu yang dibuatnya seringkali berasal dari intisari ayat-ayat qur'an dan hadits. Bagi saya itu menarik, karena ia berhasil mendakwahkan Islam dengan caranya tersebut. Tetapi cerita belum habis.
    Suatu hari saya pernah di ingatkan oleh salah seorang abang saya bahwa orang ini Syiah, setelah saya mengupload salah satu fotonya ke facebook. Saya bersikeras bahwa ia bukan syiah, ia sunni. Sang abang menjelaskan bahwa ia barasal dari Teheran, Iran, dan pernah mangakui bahwa dirinya adalah syiah. Saya tidak percaya, lantas sayapun googling dan mencari artikel yang membahas tentang Sami. Benar, di sebuah forum berbahasa inggris ada yang mengatakan bahwa ia adalah syiah, tetapi di situs lain dikatakan bahwa ia seorang sunni. Ini membuat saya bingung.
    Saya pun memutuskan untuk meyakini bahwa dia seorang sunni, dengan beberapa alasan yang saya temukan di masa-masa pencarian informasi tersebut.

    Pertama, Sami Yusuf adalah pria berkebangsaan Iran yang pindah ke Inggris, mungkin saja disaat Khomeini belum mencetuskan revolusi di masa pemerintahan Reza Pahlevi.

    Kedua, kita ridak menemukan lagu-lagu dari seluruh albumnya yang berisi tentang pujian-pujian kepada ahlul bayt, Ali, Hussein, atau Hasan, yang mana ciri khas orang syiah akan langsung tampak jelas jika mereka terlihat semangat dalam menyebut-nyebut hal tadi.

    Ketiga, Sami pernah duet dengan Mesut Kurtis dalam sebuah nasyid yang di liriknya terdapat pujian pada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali rashiallahu 'anhum.

    Keempat, dia pernah membantu korban kekejaman Bashar Assad di Suriah dan menghibur anak-anak dengan menyanyi bersama.

    Itulah alasan saya ketika itu. Saya pun memohon pada Allah, jika memang ternyata ia penganut syiah, supaya saya ditunjukkan kebenarannya.

    Ada Yang Ganjil

    Selang beberapa tahun, saya menemukan beberapa keganjilan. Terutama setelah Sami merilis albumnya yang berjudul The Centre. Saya mulai ragu dengan kesunniannya saat itu. Bahkan Aqidahnya. Saya merasakan hal ini karena masa-masa itu saya terus mencari tahu siapa dia sebenarnya. Diantara keganjilan yang saya rasakan pada saat itu adalah:

    1. Di salah satu lagu dalam album tersebut berjudul Fire. Judul yang tidak aneh, tapi coba baca liriknya: Peace be with you my brother, my friend Come join me at the fire, once again. Apakah maksudnya mangajak ke Api Majusi, mendirikan kerajaan Persia untuk sekali lagi? Wallahu a'lam.

    2. Ada sebuah lagu yang berjudul Khurasan. Khurasan adalah salah satu tempat di Iran. Tempat Dajjal keluar kelak. Lirik lagu tersebut berbunyi: Khorasan I have come Here alone In my dream Earth and stone Turned to gold Was that you Long ago Khorasan?

    3. Masih dalam album The Centre, ada sebuah lagu yang berjudul The Key. Apakah yang dimaksud kunci adalah Ali ra? Seperti dalam sebuah hadist:  “Aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya dan siapa yang hendak memasuki kota itu hendaklah melalui pintunya”. Ada lirik yang berbunyi: Your love is a door I cannot find
    The only way out is from deep inside

    4. Sami senang sekali dengan dunia Sufi. Lirik-lagu di album The Centre banyak yang diambil dari syair-hikayat sufi milik Ibn Arabi (seorang sufi sesat), Jalaluddin El-Rumi, dll. Sedangkan Sufi dekat sekali dengan Syiah.

    5. Kebanyakan lagunya memiliki lirik berbahasa Parsi, meskipun Maher Zain juga memiliki beberapa lagu dalam versi bahasa tersebut.

    6. Setelah merilis album tersebut, Sami kembali meliris anthem berjudul 'The Gift of Love', bertemakan interfaith/ lintas agama (Pluralisme), didedikasikan untuk seluruh agama yang ada: Islam, Kristen, Yahudi, Hindu, Budha (silakan tonton video klipnya di Youtube). Sami mengaggap semua agama setara? Astagfirullah, kalau memang benar dia berkeyakinan seperti itu, perlu ditanyakan akidahnya.

    7. Berduet dengan musisi dan penyair Iran. Yaitu Ustadz Babak Radmanesh (sufi) di album Salaam dan Sayyid Hussein Nasr (syiah dan tarekat) di Album Song of The Way.
     Adakah Bukti Yang Lebih Eksplisit Yang Menunjukkan Bahwa Sami Yusuf Syiah?

    Oke, mungkin menurut pembaca, keganjilan yang saya maksud terlalu dipaksakan, mengada-ngada, skeptis, dan masih hipotesis. Atau hal tadi belum cukup untuk dijadikan bukti bahwa Sami Yusuf Syiah. Sayapun menyadarinya, dan saya terus mencari dan mencari kebenaran mengenai siapa sebenarnya orang ini. And I know this guy.

    Sebelumnya, mengapa saya memperingati hal ini? Karena kita harus tahu, bahwa SYIAH ADALAH SEKTE TERKEJAM DALAM SEGALA HAL. Mereka menghina Nabi saw, keluarganya, isterinya, beserta sahabatnya. Mereka menyamar sebagai orang Islam, tetapi hati mereka lebih panas dari api kuil Majusi. Sudah banyak artikel yang membahas kesesatan syiah, jadi saya tidak perlu berpanjang lebar. Anda bisa cari sendiri di situs-situs Islam ahlus sunnah.

    Hingga saya tidak sengaja, atas kehendak Allah, berkeinginan membuka website resminya, dan menemukan hal yang mencengangkan. Seperti yang dijanjikan, tahun 2016 Sami akan merilis album baru berjudul BARAKAH.
    Album ini belum dirilis, tapi single pertama sudah dirilis dalam bentuk video klip. Inilah yang membuat saya kaget dan tercengang-cengang.

    Bagaimana perasaan anda? Jika anda tidak kaget, berarti anda tidak sensitif terhadap opini Islam masa kini. Entah apapun niat Sami membuat lagu ini, kita tetap waspada, waspada apakah dia syiah atau bukan.

    Di deskripsi lagu ini, Sami mengatakan:

    This beautiful traditional Islamic piece and poem is about the love and praise for the Ahl al-Bayt or household of the Prophet (pbuh). The four principle rivers of paradise (water, khamr/date wine, honey, and milk) go back to Prophetic descriptions of paradise. The poem is inspired by these early traditions. It is of unknown provenance/authorship. The earliest reference goes back to the 17th century, though the piece may have been composed earlier.

    "Puisi tradisional Islami yang indah ini berisi tentang cinta dan pujian untuk Ahlul Bait atau keluarga Nabi (saw). Empat sungai asas di surga (air, khamr / tanggal anggur, madu, dan susu) kembali ke gambaran Nabi tentang surga. Puisi ini terinspirasi oleh tradisi-tradisi awal. Asalnya / penulisnya tidak diketahui. Referensi paling awal kembali ke abad ke-17, meskipun potongan mungkin telah disusun sebelumnya."


    Lirik

    Inna Fil jannati nahran min laban
    Surely, in paradise, is a river of milk

    Li `Aliyyin wa Husainin wa Hasan
    For Ali, and Hussain, and Hasan

    Kullu man kana muhibban lahumu
    Whosoever loves them

    Yadkhulu ljannata min ghairi hazan
    Enters paradise without experiencing any sadness

    Hubbu ahlil bayti fardun `indana
    Love of the People of the Prophetic Household is incumbent upon us

    Wa bi hathal hubbi la nakhshal mihan
    And because of this love, we do not fear tribulations


    Tentang

    Lagu ini berisi tentang pujian terhadap ahlul bait, sedangkan salah satu ciri penganut Syi’ah adalah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husain radhiyallahu anhum. Lagu ini pernah dinyanyikan oleh Haddad Alwi, Sulis (yang ternyata keduanya terbukti Syiah), serta Mayada, penyanyi qasidah wanita Indonesia yang terkenal di masanya.
    Saya akan biarkan anda berfikir. Jika ada masukan, silakan beri komentar. Saya mohon ampun kepada Allah jika ternyata analisa saya salah, tapi setidaknya telah berhati-hati untuk memperingatkan ummat Islam dari intrik syiah yang kini sudah merambah ke berbagai elemen. Mungkin akan terus ada pertanyaan Apakah Sami Yusuf Syiah? Wallahu a'lam.

    (faqihjauzy.blogspot.com)

    11 comments:

    1. No, Inna Fil Jannati is a traditional Maghribi qasida.

      Love of the Bayt is a traditional part of Sunni Islam, and the Maghrib has been a stronghold of Ahl Sunnah since the arrival of Islam there. The idea that Inna Fil Jannati is a Shia qasida is beyond silly.

      Imam Shafi, blessings upon him, famously said if love of the Bayt is Shia, then he is Shia:

      ‎يا اهل بيت رسول الله حبكم

      ‎فرض من الله في القرآن انزله

      ‎من لم يصل عليكم لا صلاة له

      ‎كفاكم من عظيم القدر انكم

      O Ahlul Bayt of the Messenger of Allah, love of you,

      Is a duty from Allah, which he sent down in the Quran,

      In your honour, it is sufficient that one's prayer,

      Is incomplete without praying for blessings on you.

      - Muhammad bin Idris ash-Shafi'i, Diwanu 'sh-Shafi'i.

      Yusuf is an Azeri, not Iranian. There are also Sunnis still in Iran, as a side note.

      Your description of Rumi as a heretic is unsound and dangerous. Sheikh Jalaluddin Muhammad Rumi was a Hanafi faqih and mujahid who fought the Tatars. That he has been misappropriated by Western hippies does not diminish ar-Rumi’s aqida.

      ReplyDelete
    2. Sunni juga mencintai ahlul bait.. jadi jgn terus menuduh... sama ada beliau syiah atu tidak, sy ga tau,. wallahua'lam

      ReplyDelete
    3. Baru baru ini beliau merilis mash qalandar? Ada syairnya Ali Ali. Gimana menurut admin?

      ReplyDelete
    4. Terlalu dipaksakan pendapat anda
      Lagu inna fil jannati juga banyak dilaghukan oleh alussunah, misalnya habib syeh, guru sekumpul dll

      ReplyDelete
      Replies
      1. Awalnya doang sama, selanjutnya beda sama punya dia.

        Delete
    5. Sufi syiah, tarekat syiah, whaaat ??? Belajar dulu sana

      ReplyDelete
    6. Yaaaa.. kecewa saya.. krn saya suka dgn karakter suara sammy terutama di lagu salaam dan asmaul husna. No more sammy dah ⛔

      ReplyDelete
      Replies
      1. Pendapat dari penulis bisa saja salah kok, dia hanya beropini jadi belum tentu adalah fakta. Penulis juga tidak tahu pasti Sami Yusuf adalah seorang syiah atau sunni. Setahu saya, Sami Yusuf lahir dari keluarga muslim yang mencintai Islam.
        Dalam artikel tertulis “Sebelumnya, mengapa saya memperingati hal ini? Karena kita harus tahu, bahwa SYIAH ADALAH SEKTE TERKEJAM DALAM SEGALA HAL. Mereka menghina Nabi saw, keluarganya, isterinya, beserta sahabatnya.”
        Tapi sebelumnya penulis juga mengatakan kalau Sami Yusuf pernah menyanyikan lagu yang berisi pujian pada Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali rashiallahu 'anhum. Tambahan dari saya, ada beberapa lagu Sami Yusuf juga yang menyebut sahabat dan keluarga Nabi.
        Misalnya lagu Hamziyya yang liriknya,
        So pray my Lord and bestow blessing upon him
        Who is for all mankind, a grace and a healing
        So also on his fair COMPANIONS and KINSMEN
        With blessings that abide like the sky’s lofty ceiling

        Ada juga lagu Supplication yang liriknya,
        Send your peace and blessings
        On the final prophet
        And HIS FAMILY
        And COMPANIONS
        And those who follow him

        Kalau disimpulkan, bukankah artinya Sami Yusuf bukan syiah karena tidak menghina sahabat-sahabat nabi?
        Interpretasi penulis mengenai lagu-lagu Sami Yusud seperti Fire, The Key, dan lainnya juga terlalu dipaksakan dan mengada-ngada, jadi tidak bisa jadi bukti beliau adalah syiah (penulis sendiri juga menyadari hal itu).
        Hanya karena menyanyikan Inna Fil Jannati bukan berarti beliau syiah dan sesat. Memang mencintai keluarga nabi adalah sesat? Padahal Inna Fil Jannati juga banyak dinyanyikan oleh ulama di majelis atau pesantren di Indonesia juga.
        Setelah membaca artikel ini, saya tetap mendengarkan lagu-lagu Sami Yusuf. Jujur saja, saya juga lebih suka karakter musik dan suara Sami Yusuf daripada Maher Zain. Lagu-lagu beliau juga banyak yang menyentuh hati dan memberi motivasi.

        Delete
    7. Kan penulis sdh mengatakan,maaf kalo salah,berhati2 itu lebih baik

      ReplyDelete
    8. Apakah salah memuji ahlulbait? Tulisan anda seperti menunjukkan kalau anda anti ahlulbait nabi

      ReplyDelete