Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Tuesday, March 14, 2017

    Sok Tahu

    +Felix Siauw
    Beberapa hari ini saya sering menyaksikan di media sosial, orang-orang yang terlalu cepat menyimpulkan padahal belum punya pengetahuan memadai tentang sesuatu

    Baru baca judul sudah komen, belum selesai baca sudah berlagak paham, belum memahami sudah mengkhakimi, belum ricek sudah mengamuk lebih dulu, fenomena sok tahu

    Begitulah mengapa banyak berita hoax bisa berseliweran di negeri kita, sebab kebanyakan orang terlalu malas meneliti, mengecek kebenaran, menandai sumber referensi

    Padahal di dalam Islam, tiap hal harus ada argumennya. Beragama harus ada argumen, berlisan harus jelas pijakan, beramal mesti ada ilmunya, diam pun bagian dari ilmu

    Karenanya, lebih baik menanyakan yang belum jelas daripada menyatakan yang salah, tabayun, ricek, periksa, semua itu bagian dari kehati-hatian dalam agama kita

    Yang repot lagi, sudah sok tahu, lalu salah, dan tetap ngotot dalam kesalahannya, dan tidak mau dikoreksi. Memang sudah sepaket sepertinya sok tahu dan sok benar

    Padahal tidak ada salahnya mendengar sampai habis bahasannya, membaca hingga tuntas tulisannya, pemahaman kita akan lebih utuh, merespons pun akan lebih terdidik

    Tapi tentu saja kebanyakan kita naluri menjawabnya sangat tinggi, ketika di media sosial, sayang di dunia nyata bila tanya jawab agak kurang responsnya, malah banyak yang diam

    Bagi saya, bila seseorang diam malah lebih berbahaya, sebab kita tak tahu isi kepalanya, tapi bila seseorang merespons, maka kita bisa membaca, siapa dia dan apa yang dia punya

    Hati-hati dalam merespons sesuatu dear, sebab itu artinya engkau memberitahu semua orang tentang nilai dirimu. Biasakan meneliti sebelum merespons, jadilah berilmu, bukan sok tahu

    Padahal engkau tahu dirimu tidak tahu walau suka makan tahu, dan bila engkau nekat sok tahu, tahu-tahu tanpa engkau ketahui engkau sudah ketahuan tidak berilmu #ApaSih 😂😂😂

    No comments:

    Post a Comment