Ust Oemar Mita Lc
Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk menjadi baik maka:
1. Allah akan paham kan dia dalam urusan agama
2. Dia akan disibukkan oleh perkara ketaatan dan ibadah
Maka sebaliknya, jika Allah murka pada hambaNya maka akan Allah jadikan dia sulit menerima kebenaran Al Qur'an dan sunnah serta akan Allah sibukkan dia dengan berbagi macam urusan dunia dan hal2 yang tidak bermanfaat.
Hasan Al Basri berkata, ada dua sifat manusia:
1. Suka menghitung-hitung ujian dan musibah yang dia terima
2. Suka melupakan berbagai kenikmatan yang Allah berikan padanya
Sehingga membuat manusia seringkali mengeluh dan tidak bersyukur.
Diantara rahmat, kenikmatan, dan mukjizat besar yang Allah berikan adalah:
🌿 Diturunkannya kitabullah sebagai petunjuk kehidupan bagi umat dan semuanya dijelaskan secara detail dan rinci dalam sunnah2 Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.
🌿 Dipersatukannya kita dalam persaudaraan iman dan Islam (QS. Al Imran:103)
Tidak ada guru yang mengajarkan persatuan dan persaudaraan sebaik Rasulullah shalallahu' alaihi wasallam (salah satu contoh: bagaimana beliau menyatukan kaum Muhajirin dan Anshor)
💥 *Ada lima hal yang merusak persaudaraan:*
1. Ketika orang-orang yang ada di majlis ilmu memaksumkan ustadz nya dan kelompoknya sendiri (menganggap mereka yang paling benar) sehingga siapapun yang berbeda dengan ustadznya/kelompoknya dianggap salah.
_*Padahal kemaksuman telah hilang sering dengan wafatnya Rasulullah shalallahu 'alaihi wasallam.*_
Orang-orang yang demikian akan menempatkan wala' dan bara' berdasarkan pendapat kelompoknya, bukan berdasarkan Al Qur'an dan hadits.
Para imam besar seperti imam Ibnu Hajar, Bukhari, Baihaqi, dll serta para sahabat Rasul pun tidak memiliki kemaksuman dalam hal ilmu dan kehidupan sehingga mereka tidak terhindar dari dosa dan khilaf. Maka dari itu harus sadar diri, siapalah kita sehingga berani menetapkan bahwa kita/kelompok kita lah yang paling benar diantara yang lain.
_*Musibah dalam ilmu adalah ketika ilmu itu tidak disampaikan dengan benar.*_
2. Ketika orang tidak mau memahami perbedaan karakter manusia.
Lantas kenapa ada perbedaan diantara para ulama?
🍂Karena masing2 ulama terkadang memiliki takwil yang berbeda terhadap satu dalil
🍂Karena dikalangan para ulama ada khilafiyah, perbedaan pendapat dalam menyikapi suatu hadits berdasarkan fakta dan keadaan yang dialami pada saat itu.
Contoh:
🔺 Hadits tentang batalnya wudhu/sholat ketika menyentuh kemaluan.
Sebagian ulama berpendapat demikian, tapi sebagian lagi berpendapat hal tersebut tidak membatalkan wudhu/sholat asalkan tidak menyentuh kemaluan dengan syahwat.
🔺 Sholat harus di awal waktu dan pada waktunya.
Pernah suatu kali seorang Sahabat sholat subuh saat sudah mendekati waktu dhuhur dikarenakan dia dalam keadaan junub dan tidak ada air untuk bersuci. Maka diperintahkan beliau untuk mencari air sampai dapat lalu bersuci dan sholat.
Berdasarkan hal tersebut maka sebagian ulama membolehkan mengakhirkan waktu sholat jika ada udzur yanh benar2 tidak bisa dihindari.
Dan masih banyak contoh-contoh khilafiyah yang lain dikalangan para ulama.
Jadi seandainya ada orang yang berpegang pada pendapat salah seorang ulama yang berbeda dengan pendapat ulama yang kita yakini kita tidak boleh langsung mengatakan bahwa dia salah dan kita yang benar, apalagi sampai mudah menyalahkan orang yang lebih berilmu dari kita.
*Ada dua dosa yang disegerakan oleh Allah balasannya:*
‼️Durhaka pada orang tua
‼️Dzholim terhadap orang2 yang beriman (termasuk menuduh dan merendahkan orang lain yang tidak sependapat dengan kita dalam hal pemahaman agama)
3. Merasa dirinya lebih baik dari orang lain karena merasa sudah berhijrah (misalnya ketika sudah berubah secara penampilan atau tingkah laku.
Penampilan nya berubah mjd syar'i, yg tadinya ahli maksiat mulai rajin sholat dan menghadiri majlis ilmu), kemudian hal tersebut membuat dia menjadi ujub, riya', dan sombong karena merasa d irinya sdh lebih baik dan lebih
AlQomar_News(BDB), [03.08.17 05:30]
paham agama daripada orang lain
4. Tidak benar2 memahami ilmu agama dengan benar
5. Tidak menjaga akhlak dan lisan yang baik.
Barakallahufiikum
Wallahua'lam
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment