Assalamu alaikum ustadz. Ustadz, di tempat kerja saya banyak
teman-teman yang suka ngegosip, ngomongin orang lain. Bagaimana cara saya
menghindari obrolan mereka, sedangkan saya bekerja satu ruangan dengan mereka.
Saya takut dosa.
Mahnida
Membicarakan dan mencemarkan nama baik kaum muslimin adalah
merupakan kemungkaran yang besar dan termasuk ghibah yang diharamkan bahkan
termasuk dosa besar. Yang mana, orang yang bersangkutan tentu tidak rela
dirinya menjadi bahan pembicaraan.
Allah subhanahu wata'ala berfirman di dalam quran surat
al-Hujurat ayat 12,
وَلَا
تَجَسَّسُوا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمْ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَنْ
يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ
اللَّهَ تَوَّابٌ رَحِيمٌ
Dan janganlah sebagian kalian ghibah (menggunjing) sebagian
yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang
telah mati? Maka tentulah kalian akan merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat dan Maha Penyayang”
[Al-Hujurat: 12]
Dan juga berdasarkan sebuah hadits riwayat imam Muslim dalam
kitab shahihnya dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda.
أَتَدْرُونَ
مَا الْغِيبَةُ قَالُوْا: اَللهُ وَرَسُولُهُ أَعْلَمُ، قَالَ: ذِكْرُكَ أَخَاكَ
بِمَا يَكْرَهُ، قِيلَ: أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ؟ قَالَ:
إِنْ كَانَ فِيهِ مَا تَقُولُ فَقَدْ اغْتَبْتَهُ وَإِنْ لَمْ يَكُنْ فِيهِ فَقَدْ
بَهَتَّهُ
Tahukah kalian apa itu ghibah?. Para sahabat menjawab : Allah
dan Rasul-Nya yang paling tahu. Kemudian beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : Ghibah adalah engkau membicarakan tentang saudaramu sesuatu yang dia
benci. Ada yang bertanya. Wahai Rasulullah bagaimana kalau yang kami katakana
itu betul-betul ada pada dirinya?. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam
menjawab : Jika yang kalian katakan itu betul, berarti kalian telah berbuat
ghibah. Dan jika kalian katakan tidak betul, berarti kalian telah memfitnah [HR Muslim]
Bahkan siksaan yang ditimpakan kepada para penggibah sangat
mengerikan. Disebutkan dalam sebuah hadits shahih.
لَمَّا
عُرِجَ بِيْ, مَرَرْتُ بِقَوْمٍ لَهُمْ أَظْفَارٌ مِنْ نُحَاسٍ يَخْمِشُوْنَ
وُجُوْهَهُمْ وَ صُدُوْرَهُمْ فَقُلْتُ : مَنْ هَؤُلآء يَا جِبْرِيْلُِ؟ قَالَ :
هَؤُلآء الَّذِيْنَ يَأْكُلُوْنَ لُحُوْمَ النَّاسَ وَيَقَعُوْنَ فِيْ
Ketika beliau di mi’rajkan, beliau melewati sekelompok orang
yang mempunyai kuku-kuku dari tembaga. Mereka mencakar-cakar wajah dan dada
mereka sendiri dengan kuku tembaga tersebut. Lalu beliau bertanya kepada Jibril
: Wahai Jibril siapa mereka itu?. Jibril menjawab : Mereka adalah orang-orang
yang sering makan daging manusia, dan mereka yang suka membicarakan kejelekan
orang lain” [HR Ahmad dan Abu Dawud dengan sanad jayid dari Anas Radhiyallahu
‘anhu]
Oleh karena itu wajib bagi kita untuk tidak duduk-duduk dan
berbincang-bincang dengan orang yang sedang menggunjing kaum muslimin.
Sebaiknya kita harus menasehati dan mengingkari perbuatan tersebut, berdasarkan
sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
مَنْ
رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ
فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ
اْلإِيْمَانِ
Barangsiapa diantara
kalian melihat kemungkaran, rubahlah dengan tangannya. Jika dia tidak mampu,
rubahlah dengan lidahnya. Jika dia tidak mampu, rubahlah dengan hatinya. Dan
itulah selemah-lemah iman” [HR Muslim ]
Jika kita tidak sanggup mencegah dan menasehati mereka, maka
segeralah kita pergi dan tidak duduk-duduk bersama mereka. Ini termasuk cara
mengingkari perbuatan mereka. Mudah-mudahan Allah memperbaiki keadaan kaum
muslimin dan menolong mereka dalam meraih kebahagiaan dan keselamatan di dunia
dan akhhirat.
No comments:
Post a Comment