Assalamu alaikum
Pak ustadz, Bagaimana menyikapi orang yang sudah menyakiti kita. Terimakasih
ustadz
Ummi Ihsan di
Cilodong Depok
Sikap terbaik terhadap orang yang sudah menyakiti kita
adalah dengan melapangkan hati untuk memberi maaf.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan
wasiat pada Jabir bin Sulaim,
وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ
وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا
وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ
Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu
dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya
dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang
menanggungnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
Biarlah itu menjadi dosa yang dia tanggung, jika kita
membalas keburukan dengan keburukan yang sama, maka kita sama-sama menanggung
dosa.
Sulit dan amat berat bagi hati jika ada yang berbuat
salah pada kita, lantas tidak dibalas. Pasti kita punya keinginan untuk
membalasnya. Kalau kita dipermalukan, pasti ingin pula mempermalukannya. Kalau
kita dicela, pasti ingin pula membalas dengan celaan. Hampir watak setiap orang
yang disakiti dan dizalimi seperti itu.
Namun lihatlah betapa mulianya yang diajarkan oleh Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika kita dipermalukan dan dihina, maka kita
tidak perlu balas dengan menghina dan mencela orang tersebut walau kita tahu
kekurangan yang ada pada dirinya dan bisa menjatuhkannya. Biarlah akibat jelek
dari mencela dan menjatuhkan itu, akan ditanggung di akhirat.
Marilah kita renungkan sifat ibadurrahman yang Allah
firmankan di dalam quran surat al-Furqon ayat 63,
وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka
mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. ”
Kemudian Allah Subhanahu wata'ala berfirman di dalam
quran surat Fushilat ayat 34
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي
هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ
وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah
(kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu
dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat
setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
yang mempunyai keuntungan yang besar.”
No comments:
Post a Comment