Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Thursday, February 28, 2019

    Maafkanlah Orang yang Telah Menyakitimu


    Assalamu alaikum Pak ustadz, Bagaimana menyikapi orang yang sudah menyakiti kita. Terimakasih ustadz
    Ummi Ihsan di Cilodong Depok
    Sikap terbaik terhadap orang yang sudah menyakiti kita adalah dengan melapangkan hati untuk memberi maaf.
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan wasiat pada Jabir bin Sulaim,
     وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ
    Jika ada seseorang yang menghinamu dan mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui ada padamu, maka janganlah engkau membalasnya dengan sesuatu yang engkau ketahui ada padanya. Akibat buruk biarlah ia yang menanggungnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi)
    Biarlah itu menjadi dosa yang dia tanggung, jika kita membalas keburukan dengan keburukan yang sama, maka kita sama-sama menanggung dosa.
    Sulit dan amat berat bagi hati jika ada yang berbuat salah pada kita, lantas tidak dibalas. Pasti kita punya keinginan untuk membalasnya. Kalau kita dipermalukan, pasti ingin pula mempermalukannya. Kalau kita dicela, pasti ingin pula membalas dengan celaan. Hampir watak setiap orang yang disakiti dan dizalimi seperti itu.
    Namun lihatlah betapa mulianya yang diajarkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika kita dipermalukan dan dihina, maka kita tidak perlu balas dengan menghina dan mencela orang tersebut walau kita tahu kekurangan yang ada pada dirinya dan bisa menjatuhkannya. Biarlah akibat jelek dari mencela dan menjatuhkan itu, akan ditanggung di akhirat.
    Marilah kita renungkan sifat ibadurrahman yang Allah firmankan di dalam quran surat al-Furqon ayat 63,
    وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا
    Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. ”
    Kemudian Allah Subhanahu wata'ala berfirman di dalam quran surat Fushilat ayat 34
    وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ
    Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”

    No comments:

    Post a Comment