Sahabat hijrah yang dirahmati Allah,
Semakin maju zaman, semakin manusia menjauh dari akhlaq yang
mulia. Akhlak jahiliyah semakin hari semakin menggejala dan membuat generasi
muslim kita terjerumus ke dalamnya. Akhlak bukan lagi hal yang penting untuk
diperhatikan, padahal akhlak adalah unsur yang sangat penting dalam ajaran
Islam.
Diantara akhlak baik yang sudah tidak diperhatikan adalah
sikap lemah lembut.
Padahal Allah subhanahu wata'ala berfirman di dalam quran
surat al-Hijr ayat 88
وَاخْفِضْ
جَنَاحَكَ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman.
” (QS. Al Hijr: 88)
Kemudian juga Allah subhanahu wata'ala menjelaskan tentang
kelemah lembutan teladan kita, Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam di dalam
quran surat ali Imran ayat 159,
فَبِمَا
رَحْمَةٍ مِّنَ الله لِنتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظّاً غَلِيظَ القلب
لاَنْفَضُّواْ مِنْ حَوْلِكَ
“ Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah
lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,
tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.”
Nah sahabat hijrah, yang dimaksud dengan sikap kasar di dalam
ayat ini adalah berkata-kata kasar, yang mana dengan sikap ini bisa membuat
orang lain lari dari kita.
Sahabat hijrah, banyak sekali keutamaan yang kita peroleh
jika kita selalu menjaga kata-kata kita. Selalu berkata lembut kepada siapa
pun.
Hal ini sebagaimana yang disebutkan di dalam hadits bahwa
seorang sahabat bernama Abu Syuraih bertanya kepada Rasulullah shollallahu
'alaihi wasallam,
يَا
رَسُولَ اللَّهِ، دُلَّنِي عَلَى عَمِلٍ يُدْخِلُنِي الْجَنَّةَ
Wahai Rasulullah, tunjukkanlah padaku suatu amalan yang dapat
memasukkanku ke dalam surga.”
Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab,
إِنَّ
مِنْ مُوجِبَاتِ الْمَغْفِرَةِ بَذْلُ السَّلامِ، وَحُسْنُ الْكَلامِ
Di antara sebab mendapatkan ampunan Allah adalah menyebarkan
salam dan bertutur kata yang baik.” Hadits riwayat Imam Thobroni dengan sanad
yang shahih.
Selain itu, lebih spesifik lagi, orang yang menjaga
kata-katanya kelak akan mendapatkan kamar istimewa di surga. Bayangkan sob,
kamar istimewa. Ini nggak ada bandingannya dengan kamar raja atau ratu paling
kaya dan berkuasa di dunia.
Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Di surga
terdapat kamar-kamar yang bagian luarnya dapat dilihat dari dalam dan bagian
dalamnya dapat dilihat dari luar.” Kemudian seorang Arab Badui bertanya,
“Kamar-kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa, wahai Rasulullah?”
Maka Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam menjawab,
لِمَنْ
أَطَابَ الْكَلاَمَ وَأَطْعَمَ الطَّعَامَ وَأَدَامَ الصِّيَامَ وَصَلَّى لِلَّهِ
بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ
Kamar tersebut diperuntukkan untuk siapa saja yang tutur
katanya baik, gemar memberikan makan pada orang yang butuh, rajin berpuasa dan
rajin shalat malam karena Allah ketika manusia sedang terlelap tidur.”
Hadits riwayat Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi
Kemudian keutamaan yang lainnya disebutkan bahwa tutur kata
yang baik itu termasuk sedekah. Jadi sob, sedekah itu tidak melulu harta, walau
sedekah harta memiliki keutamaan tersendiri yang tidak bisa kita bandingkan.
Di dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah
disebutkan bahwa Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda,
الْكَلِمَةُ
الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ
Tutur kata yang baik adalah sedekah.”
Kemudian di dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori dan
Imam Muslim,
اتَّقُوا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَإِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ
Selamatkanlah diri kalian dari siksa neraka, walaupun dengan
separuh kurma. Jika kalian tidak mendapatkannya, maka cukup dengan bertutur
kata yang baik.”
Nah berkaitan dengan hadits ini nih sob, Ibnul Qayyim
mengatakan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan tutur kata yang
baik sebagai pengganti dari sedekah bagi yang tidak mampu untuk bersedekah.”
Kenapa tutur kata yang baik disetarakan dengan sedekah? Nah,
ada yang tahu jawabannya? Menurut Ibnu Bathol rahimahullah Karena tutur kata
yang baik membuat orang lain tentram dan bahagia, sama seperti sedekah yang
kita berikan membuat orang lain bahagia.
Kemudian sahabat hijrah, keutamaan selanjutnya dari tutur
kata yang baik adalah bisa menghilangkan permusuhan dan dendam.
Hal ini persis seperti yang Allah subhanahu wata'ala
firmankan di dalam quran surat Fushilat ayat 34 dan ayat 35,
ادْفَعْ
بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ
وَلِيٌّ حَمِيمٌ
Tolaklah kejelekan itu dengan cara yang lebih baik, maka
tiba-tiba orang yang antara kamu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia
Ibnu Abbas radiyallahu anhu mengatakan bahwa Allah
memerintahkan pada orang beriman untuk bersabar ketika ada yang membuat marah,
membalas dengan kebaikan jika ada yang buat jahil, dan memaafkan ketika ada
yang buat jelek. Jika setiap hamba melakukan semacam ini, Allah akan
melindunginya dari gangguan setan dan akan menundukkan musuh-musuhnya. Malah
yang semula bermusuhan bisa menjadi teman dekatnya karena tingkah laku baik
semacam ini.
Sahabat hijrah yang berbahagia, perlu dibedakan antara
berlaku lemah lembut dengan tujuan membuat orang tertarik dan berlaku lembah
lembut dengan maksud menjilat. Yang pertama ini dikenal dengan mudaroh yaitu
berlaku lemah lembut agar membuat orang lain tertarik dan tidak menjauh dari
kita. Yang kedua dikenal dengan mudahanah yaitu berlaku lemah lembut dalam
rangka menjilat dengan mengorbankan agama. Sikap yang kedua ini adalah sikap
tercela sebagaimana yang Allah firmankan di dalam quran surat al-Qolam ayat 9,
وَدُّوا
لَوْ تُدْهِنُ فَيُدْهِنُونَ
Maka mereka menginginkan supaya kamu bersikap lunak lalu
mereka bersikap lunak pula kepadamu.”
Biasanya para penjilat
berusaha menarik simpati orang lain denganc ara mengorbankan prinsip agama.
Karena yang jadi tujuan utamanya adalah pengakuan dari orang yang ingin dia
raih simpatinya. Ia ingin diterima walaupun harus melakukan hal yang melanggar
kebenaran.
Nah sahabat hijrah, Allah senantiasa menganugerahkan kepada
kita tutur kata yang baik dan akhlaq yang mulia. Segala puji bagi Allah yang
dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna.
Wallahu a’lam.
Wassalamu alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
No comments:
Post a Comment