Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Thursday, February 28, 2019

    Suamiku Tidak Mau Sholat, Apa yang Harus Aku Lakukan?


    Asslamualakum ustadz, saya mau tanya, bagaimana cara kita menghadapi suami yang tidak pernah sholat 5 waktu, dia mau mengerjakan sholat ketika saya menyuruhnya. Selama saya tidak menyuruhnya, dia tidak melaksanakan sholat. Apa yang harus saya lakukan? Mohon penjelasannya ustadz
    Tidak diragukan lagi bahwa hidup bersama dengan seorang suami yang tidak shalat adalah sebuah petaka dan kemungkaran yang tidak diperbolehkan secara syari. Shalat memang perkara berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. Shalat adalah hubungan langsung antara seorang hamba dengan Rabb-nya. Shalat adalah amal yang pertama kali akan dihisab. Shalat adalah timbangan yang dengannya kita bisa mengetahui agama dan kebaikan seseorang. Barangsiapa menjaganya, maka dia memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat. Dan barangsiapa tidak menjaganya maka dia tidak memiliki cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat, dan akan dikumpulkan bersama orang-orang kafir.
    Shalat adalah sebuah kewajiban yang tidak akan gugur dari seorang manusia selagi dia bernafas dan punya ingatan, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda kepada ‘Imran ibn Husain radhiallahu ‘anhu:
    صَلِّ قَائِمًا فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَقَاعِداً، فَإِنْ لَمْ تَسْتَطِعْ فَعَلىَ جَنْبٍ
    Shalatlah dalam keadaan berdiri, jika anda tidak mampu maka dengan duduk, jika tidak mampu maka dengan (berbaring) di atas lambung.” (Al-Bukhari)
    Bahkan shalat adalah pembeda dari keimanan dan kekafiran. Dan jumhur ulama telah sepakat bahwa mereka yang meninggalkan shalat dengan sengaja dihukumi kafir.
    Rasulullah shollallahu 'alaihi wasallam bersabda,
    إِنَّ بَيْنَ الرَّجُلِ وَبَيْنَ الشِّرْكِ وَالكُفْرِ ، تَرْكَ الصَّلاَةِ )) رَوَاهُ مُسْلِمٌ .
     “Sesungguhnya batas antara seseorang dengan syirik dan kufur itu adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim)
    Oleh karena itu sudah seharusnya seorang wanita yang melihat suaminya meninggalkan shalat dengan sengaja, mengingatkan dan memperingatkan.
    Ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk menyadarkan suami,
    Pertama, Menyandarkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Jangan lupa berdoa kepada Allah subhanahu wata'ala untuk memberi hidayah kepada suami Anda.
    Kedua, menasihati dengan cara yang baik, dengan kata-kata yang lembut dan enak didengar. Memilih waktu yang tepat untuk memberi nasihat. Lebih baik lagi mengangkat kehormatan dan harga diri sang suami dengan memuji. Contohnya, “Kamu suamiku yang baik dan tidak memiliki kekurangan apa pun. Kamu membangggakan di mataku. Tapi aku merasa sedih karena kamu tidak shalat.”
    Ketiga, mendorong dan mengajak orang-orang shalih dan bertakwa dari mahram Anda untuk datang berkunjung dan mengajak suami Anda shalat, tanpa ada kesan di mata suami Anda bahwa itu telah direncanakan sebelumnya.  Dan lebih memilih waktu-waktu shalat dalam kunjungan hingga dia bisa pergi ke masjid bersama mereka.
    Keempat, Membeli kaset-kaset, dan buku-buku kecil yang menjelaskan hukum orang yang meninggalkan shalat, serta hukuman orang yang meremehkan pelaksanaan shalat pada waktunya, dan meletakkan kaset-kaset serta buku-buku kecil tersebut pada tempat yang biasa dia jangkau dengan tangannya.
    Kelima, Berambisi agar dia konsisten dalam mengerjakan shalat lima waktu untuk pertama kalinya, kemudian mendakwahinya agar istiqomah. Dan hal yang demikian tidak akan terjadi kecuali dengan rutin mengerjakan shalat.
    Jika semua cara yang dilakukan tidak mempan, maka ada baiknya Anda memboikot suami Anda. Anda bisa menolak makan bersamanya, duduk bareng bersamanya bahkan menolak tidur bersamanya. Dan tidak ada larangan menyampaikan keinginan cerai jika dia tetap tidak mau menjaga shalatnya.
    Wallahu a’lam

    No comments:

    Post a Comment