"Amat mengherankan sekali keadaan orang mu’min itu, sesungguhnya semua keadaannya itu adalah merupakan kebaikan baginya dan kebaikan yang sedemikian itu tidak akan ada lagi seseorangpun melainkan hanya untuk orang mu’min itu belaka, yaitu apabila ia mendapatkan kelapangan hidup, iapun bersyukur, maka hal itu adalah kebaikan baginya, sedang apabila ia ditimpa oleh kesukaran – yakni yang merupakan bencana – iapun bersabar dan hal inipun adalah merupakan kebaikan baginya,” (HR. Muslim)
Sahabat, kita sudah sering mendengar pernyataan sekaligus pertanyaan “Sabar… Sabar… Sabar itu ada batasnya!?”
Benarkah demikian?
Jika menilik dari sudut pandang manusia, tentu wajar jika dikatakan sabar itu ada batasnya, karena manusia memang penuh keterbatasan.
Akan tetapi, lihatlah sabar dalam sudut pandang Allah! Begitu indah, begitu dahsyat. Sehingga sudah semestinya kita meniadakan batas untuk kesabaran yang kita miliki.
Berikut ini beberapa ayat Quran yang memperlihatkan keutamaan sabar:
1. Pahala tanpa batas
“Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahala mereka tanpa batas,” (QS. Az-Zumar : 10)
Jika Allah telah menjanjikan pahala tanpa batas HANYA untuk orang-orang yang bersabar, lalu mengapa kita tidak menjadi salah satu dari orang yang beruntung tersebut?
Pahala memberi untuk sesama hanya 700 kali lipat, namun pahala sabar tidak berbilang. Barangkali jika kita mengWakafkan seluruh harta kita yang berjumlah Milyaran, masih belum sebanding dengan sabarnya orang-orang yang Allah timpakan kesulitan atas mereka.
Lantas, mengapa kita tak melihat segala kesulitan dan musibah yang kita hadapi sebagai peluang untuk meraup pahala tanpa batas tersebut?
2. Mendapat cinta Allah
Siapapun yang mengharapkan cinta Allah, harus membuktikan dirinya adalah orang yang bersabar. Karena Allah mencintai orang-orang yang memiliki sifat sabar.
“Dan, Allah mencintai orang-orang yang sabar,“
(QS. Ali Imran : 146)
Dengan demikian, kita bisa mengartikan segala cobaan yang Allah beri dalam hidup kita adalah semata-mata ‘panggilan’ agar kita mendapat cintaNya dengan cara bersabar menerima cobaan tersebut.
3. Pembuktian kebenaran iman
Orang yang mengaku beriman sudah pasti memiliki sifat sabar bersama dirinya. Itulah bukti kebenaran imannya. Sedangkan orang yang tidak sabar namun mengaku beriman, telah jelas bahwa pengakuannya itu tidak dapat dibuktikan.
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa,” (QS. Al-Baqarah : 177)
4. Sebagai media penyelamat
Allah telah menyuruh kita untuk menjadikan sabar dan shalat sebagai penolong, disebabkan Allah menyertai orang-orang yang sabar. Maka bersabarlah jika ingin memperoleh jalan keluar dari segala kesulitan yang membelit!
“Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar,” (QS. Al Baqarah : 153)
5. Sabar adalah karunia terbaik dari Allah
Tidak ada pemberian Allah yang lebih baik dan luas selain kesabaran. Maka beruntunglah orang-orang yang mendapat karunia sifat sabar.
“Apa saja kebaikan – yakni harta – yang ada di sisiku, maka tidak sekali-kali akan kusimpan sehingga tidak kuberikan padamu semua, karena sudah habis, maka tidak ada yang dapat diberikan. Barangsiapa yang menjaga diri – dari meminta-minta pada orang lain, maka akan diberi rezeki kepuasan oleh Allah dan barangsiapa yang merasa dirinya cukup maka akan diberi kekayaan oleh Allah – kaya hati dan jiwa – dan barangsiapa yang berusaha berlaku sabar maka akan dikarunia kesabaran oleh Allah. Tiada seorangpun yang dikaruniai suatu pemberian yang lebih baik serta lebih luas kegunaannya – daripada karunia kesabaran itu.” (Muttafaq ‘alaih).
Sahabat, bisa disimpulkan bahwa sabar itu tiada berbatas. Manusia yang tidak sabar lah yang membatasi kesabaran itu sendiri. Maka, semoga kita mendapat karunia kesabaran sehingga kita menjadi bagian orang-orang yang dicukupi pahala tanpa batas.
Sumber: DompetDhuafa
No comments:
Post a Comment