Nggak semua yang keliatan beda buat kebanyakan orang adalah sesuatu yang aneh. Justru punya pemikiran yang berbeda dibandingkan dengan mayoritas orang lain bisa jadi adalah sesuatu yang ‘spesial’. Kalo selama ini kamu takut ngeluarin pendapat atau pemikiran yang berbeda dengan pendapat mayoritas, ada penelitian yang cukup menarik buat kamu simak.
Nggak sekedar asumsi aja, secara ilmiah pun punya kebiasaan yang sedikit berbeda dan aneh buat kebanyakan orang ternyata terbukti nggak selalu negatif. Bahkan ada beberapa kebiasaan aneh yang secara ilmiah justru disebut identik dengan seseorang yang dianggap pintar, seperti dikutip dari Kompas.com, ini dia 3 di antaranya:
Suka Menyendiri
Menyendiri boleh, asal jangan jadi anti-sosial aja ya!
Kalo kamu juga punya kebiasaan menyendiri, nggak usah takut dianggap aneh. Terimalah fakta kalo banyak orang yang lebih suka di tempat yang tenang daripada di keramaian. Bahkan periset dari LSE dan Singapore Management University pernah ngelakuin analisis data dari sampel tes IQ responden yang berusia 18 sampai 28 tahun terkait dengan kebiasaan ini.
Dalam penelitian tersebut, kebanyakan responden yang tinggal di pemukiman padat dengan hasil IQ rendah dan tinggi ditemukan nggak bahagia. Selain itu, hasil riset ini juga bilang kalo mereka yang punya kecerdasan dan IQ tinggi serta punya banyak teman pun mengaku nggak bahagia. Dari fakta-fakta tersebut, para peneliti ngambil kesimpulan kalo keramaian ngasih efek buruk pada orang-orang yang punya IQ tinggi. Jadi, kebanyakan orang-orang yang cerdas lebih suka dalam kesendirian.
Mager (Malas Gerak)
Nah yang satu ini, bukan berarti bisa jadi alesan kamu buat bermalas-malasan ya. Tapi hasil studi dari Florida Gulf Coast University yang pernah ngelakuin uji kognitif pada puluhan responden nemuin fakta kalo mereka yang malas bergerak justru diketahui memiliki IQ yang tinggi. Hobi duduk dan nggak mau bergerak menurut studi ini merupakan tanda seseorang punya kemampuan berpikir yang luas dan detail.
Bercanda Sarkastik
Berdasarkan hasil penelitian dari University of Vienna bilang kalo mereka yang menikmati guyonan sarkastik dan ofensik dianggap punya kecerdasan verbal serta non-verbal di atas rata-rata. Dalam penelitian ini, disebutkan kalo kesimpulan humor mengalami proses kognitif sama seperti komponen afektif yang baik. Variable-variabel inilah yang mempengaruhi kemampuan dalam menciptakan konsep dan kecakapan eksekusi. Asal jangan kebablasan aja ya becandanya!
[hai-online]
No comments:
Post a Comment