Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Friday, March 17, 2017

    Cara Allah Menegur Kita

    +Felix Siauw 

    Kadang Allah berikan kepada kita limpahan harta untuk menguji seberapa pintar kita bersyukur mengelolanya, dan dengan kurang harta untuk melihat kesabaran kita

    Bisa jadi Allah jumpakan kita dengan orang pandir yang menguji kelembutan hati, dan Allah berikan orang jenius sebagai pecut akan kelalaian dan keseriusan kita mencari ilmu

    Boleh jadi juga Allah memberi kita sakit agar kita memperhatikan hak-hak anggota badan akan kebaikan yang harusnya kita tunaikan, juga maksiat yang harusnya dihindarkan

    Allah menegur kita dengan banyak cara, sayang banyak diantara kita terlalu sibuk mengeluh hingga melupakan pelajaran dan hikmah yang bisa dimaknai dari tiap kejadian

    Seringkali kita mengeluh, saat kurang kita menuduh Allah tidak mencukupkan kita, saat senang kita minta lebih banyak lagi, keluhan memang takkan pernah habis

    Adalagi diantara kita sibuk menyalahkan yang lainnya atas apa yang harusnya menjadi tanggung jawab kita, sebab kita tak mau salah, kita tak mau dianggap punya kekurangan

    Padahal keluhan dan menyalahkan hanya menambah masalah baru, kita takkan pernah mencari penyelesaian, sebab bukan salah kita, dan bukan urusan kita bisa begitu

    Cobalah perhatikan sekelilingmu, ada manusia-manusia yang Allah berikan hadirnya untuk jalan mendapatkan "teguran" itu. Siapapun mereka kita masih tetap bisa belajar darinya

    Tentang malam-malam yang habis tanpa sujud, tentang hari-hari yang habis tanpa hadirnya bacaan Al-Qur'an, tentang bulan-bulan yang berlalu tanpa shaum, semua itu

    Allah mengingatkan kita bukan agar kita putus asa, tapi untuk mengingatkan bahwa ada jalan untuk segera meluruskan hidup kita dan kembali pada perlombaan kebaikan

    Sekedar mengumpulkan bekal akan perjalanan panjang, bekal amal, bekal sahabat, bekal cinta pada Allah dan Rasul-Nya, yang makin hari makin sulit dikumpulkan

    Dan bila teguran-teguran Allah itu belum mampu kita temukan, bukankah itu justru teguran yang sangat berat dari Allah? Sekeras apakah hati kita hingga tak bisa merasa?

    No comments:

    Post a Comment