Mencintai Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam merupakan kewajiban bagi setiap Muslim. Semua kaum muslimin
tentunya mengakui bahwa mereka mencintai
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Untuk membuktikannya, diperlukan
bukti dan tanda, yang dapat dijadikan sebagai standar kebenaran pengakuan
cinta. Sebab, bila pengakuan tidak diwujudkan dengan bukti, maka apa artinya
sebuah pengakuan? Karena tidak semua pengakuan cinta dianggap benar, kecuali
jika diwujudkan dengan bukti dalam kehidupan sehari-harinya.
Bukti dan tanda-tanda tersebut
menunjukkan kecintaannya yang hakiki. Semakin banyak memiliki bukti dan tanda
tersebut, maka semakin tinggi dan sempurna kecintaannya kepada Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Lalu apa saja bukti nyata cinta
kita kepada Nabi. Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba menguliknya.
Di antara bukti dan tanda-tanda
tersebut ialah sebagai berikut:
Pertama, mencontoh dan
menjalankan sunnah beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Seseorang yang benar mencintai
Rasulullah ialah orang yang mengikuti Rasulullah secara lahiriyah dan
batiniyah, selalu menyesuaikan perkataan dan perbuatannya dengan Sunnah
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dijelaskan oleh Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam hadits Anas bin Malik, beliau berkata:
وَمَنْ أَحْيَا سُنَّتِي فَقَدْ
أَحَبَّنِي وَمَنْ أَحَبَّنِي كَانَ مَعِي فِي الْجَنَّةِ
Dan barangsiapa yang menghidupkan
sunnahku, maka ia telah mencintaiku. Dan barangsiapa yang telah mencintaiku,
maka aku bersamanya di Surga”.
Orang yang mencintai Rasulullah,
ia harus membuktikan. Yaitu diwujudkan dengan semangat berpegang teguh dan
menghidupkan Sunnah. Yakni mengamalkan sunnahnya, melaksanakan perintah dan
menjauhi larangannya, mendahulukan itu semua dari hawa nafsunya.
Hal ini juga difirmankan oleh
Allah Subhanahu Wata'ala di dalam quran surat ali Imran ayat 31,
قُلْ إِنْ كُنْتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ
وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
“Katakanlah: “Jika kamu
(benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan
mengampuni dosa-dosamu”. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
Kedua, banyak mengingat dan
menyebut Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam, yakni dengan bershalawat
Hal ini sebagaimana yang Allah
perintahkan di dalam quran surat al-Ahzab ayat 56,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى
النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya Allah dan
malaikat-malaikatNya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya”
Ketiga, mempelajari keutamaan
dan sifat-sifat Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam
Hendaknya kita juga mempelajari keutamaan dan kekhususan sifat, akhlak dan
perilaku utama yang Allah berikan kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
sehingga menjadikan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai contoh.
Juga mengetahui mu’jizat serta
bukti kenabian untuk mengenal kedudukan dan martabat beliau Shallallahu ‘alaihi
wa sallam. Dengan demikian, dapat mengenalkan kepada orang lain dan
mengingatkan mereka, sehingga semakin meningkatkan keimanan dan kecintaan
kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Keempat, berharap bisa melihat
dan berjumpa dengan Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam
Hal ini sebagaimana yang
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam sabdakan di dalam hadits,
: مِنْ أَشَدِّ أُمَّتِي لِي حُبًّا نَاسٌ يَكُونُونَ بَعْدِي يَوَدُّ أَحَدُهُمْ
لَوْ رَآنِي بِأَهْلِهِ وَمَالِهِ
“Di antara umatku yang paling
mencintaiku adalah, orang-orang yang hidup setelahku. Salah seorang dari mereka
sangat ingin melihatku, walaupun menebus dengan keluarga dan harta”.
Juga dalam hadits Abu Hurairah,
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَالَّذِي نَفْسُ
مُحَمَّدٍ فِي يَدِهِ لَيَأْتِيَنَّ عَلَى أَحَدِكُمْ يَوْمٌ وَلَا يَرَانِي ثُمَّ
لَأَنْ يَرَانِي أَحَبُّ إِلَيْهِ مَنْ أَهْلِهِ وَمَالِهِ
“Demi Dzat, yang jiwa Muhammad di
tanganNya (Allah). Pasti akan datang pada salah seorang dari kalian satu waktu,
dan ia tidak melihatku, kemudian melihat aku lebih ia cintai dari keluarga dan
hartanya”
Kelima, mencintai orang-orang
yang dicintai oleh Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam
Siapakah yang dicintai oleh
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam, yang mana kita juga sebagai ummatnya
harus mencintai mereka?
Yang pertama, ahli bait
Rasulullah. Imam al Baihaqi berkata: “Dan termasuk dalam lingkup kecintaan
kepada beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu mencintai Ahli Bait”.
Siapakah yang disebut Ahlul Bait?
Ahli Bait Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang diharamkan
mengambil shadaqah. Demikian pendapat Imam asy Syafi’i dan Ahmad bin Hambal
serta yang lainnya dari para ulama. Ahli bait juga termasuk di dalamnya para
istri beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Yang kedua, orang yang dicintai
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam adalah para sahabat beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Imam al Baihaqi menyatakan, termasuk kecintaan kepada Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, yaitu mencintai para sahabat beliau Shallallahu
‘alaihi wa sallam. Jika Nabi mencintai para sahabatnya, seperti Abu Bakar,
Umar, Utsman, Ali, dan lain-lain, serta para istri dan keturunannya, sudah
sepatutnya seorang Muslim mencintai mereka pula.
Keenam, membenci orang yang
dibenci oleh allah dan rasulnya
Memusuhi orang yang memusuhi
Allah dan RasulNya. Menjauhi orang yang menyelelisihi sunnahnya dan berbuat
bid’ah dalam masalah agama, dan merasa berat atas semua perkara yang
menyelisihi syari’at.
Ketujuh, meneladani akhlak
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wasallam
Tidak dimungkiri bahwa Nabi Sholallahu
Alaihi Wasallam memiliki akhlak yang mulia. Firman Allah Subhanahu Wata'ala
dalam QS al-Qalam ayat 4, “Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) berakhlak yang
agung.”
Salah satu tugas Nabi diutus,
yakni untuk menyempurnakan akhlak. Nabi bersabda, “Sesungguhnya aku hanya
diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.” (HR Bukhari)
Hendaknya, ukti-bukti cinta ini
perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari setiap Muslim. Keluhuran
akhlak beliau dapat menjadi standar dasar akhlak yang harus dimiliki. Dengan
menunjukkan bukti mencintai Nabi, semoga kelak dikumpulkan bersamanya di jannah
Allah nanti. Wallahu a’lam.
No comments:
Post a Comment