Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • Sunday, June 30, 2019

    Suamiku Berpenampilan Membosankan


    Apa hukumnya apabila suami hanya ingin tampil menarik di luar rumah sedang apabila di rumah tampil buruk/membosankan?

    Ummu hanif di banjarharjo
    ==

    Setiap manusia pasti menyukai keindahan. Allah pun juga mencintai keindahan. Dalam sebuah hadits disebutkan:

    “Sesungguhnya Allah itu indah  dan mencintai keindahan, serta cinta untuk melihat bekas nikmat-Nya pada hamba-Nya.”

    Tentunya bagi pasangan suami istri, baik itu suami atau istri sama-sama menginginkan tampilan terbaik dari pasanganmereka. Istri juga menyukai suami yang berpenampilan menarik di hadapannya, memakai wangi-wangian dan berpakaian rapi. Sebaliknya, suami juga menginginkan hal yang sama dari istrinya. Istrinya juga akan takjub pada suaminya dengan sesuatu yang membuat suami takjub pada istrinya.

    Banyak suami yang berbuat salah ketika tidak memerhatikan penampilan untuk istrinya. Salah besar jika suami beranggapan bahwa istrinya tidak akan peduli dengan penampilannya di rumah.  Baik ketika bajunya kotor, aromanya tidak wangi, atau dalam kondisi tidak bersih. Perlu diingat, wanita adalah makhluk yang memiliki perasaan, pandangan, harapan, sebagaimana laki-laki. Bahkan, mungkin itu lebih besar daripada laki-laki. Sehingga seorang suami tidak pantas menelantarkan perasaan dan sensitifitas istri dengan bersikap masa bodoh terhadap penampilannya.
    Seorang istri merasakan apa yang dirasakan suami dan yang paling kuat dirasakannya adalah dalam sisi ini. Namun, terkadang perasaan malu mencegahnya untuk menyampaikan kekurangan itu kepada suaminya.

    Karena itulah, Abdullah bin Abbas  radhiyallahu ‘anhu berkata, “Aku berhias untuk istriku sebagaimana aku juga  senang jika ia berhias untukku.”

    Ini merupakan pengamalan dari firman Allah:

    وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ
    “Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma’ruf…” (Al-Baqarah: 228)

    Perhatian seorang suami pada aroma tubuh, penampilan, dan kebersihan badannya termasuk perkara yang membuat seorang istri lebih mencintai suami, tertarik, senang untuk duduk bersamanya, gembira ketika melihatnya, dan dekat dengannya. Dan itu semua dapat meningkatkan keharmonisan dan kecintaan antara keduanya.

    Berhias merupakan faktor penting yang dapat mendatangkan kebahagian suami istri. Hal ini dapat menjadi penguat hubungan mereka berdua. Juga dapat mendatangkan kebahagiaan dan kegembiraan bagi keduanya.”

    Diceritakan ada seorang lelaki berambut kusut masai dan berdebu bersama istrinya menemui khalifah Al-Faruq, Umar bin Khaththab. Sang istri mengadukan suaminya kepada khalifah. Umar pun memahami ketidaksenangan wanita itu pada suaminya. Beliau lalu menyuruh suaminya untuk mandi, menyisir rambut, dan memotong kuku-kukunya. Ketika lelaki tersebut masuk kembali ke ruangan itu, Umar menyuruhnya agar berjalan menuju istrinya dari depan. Istrinya pun merasa asing dengannya dan berpaling darinya. Setelah mengenali bahwa lelaki tadi adalah suaminya, ia pun menghadap kepada suaminya dan menarik tuduhannya. Setelah itu Umar berkata, “…Seperti itulah seharusnya kalian berbuat untuk para istri. Karena demi Allah, sungguh mereka senang jika kalian berhias sebagaimana kalian juga senang jika mereka berhias untuk kalian.”

    Melihat keluhan yang disampaikan penanya, maka saya sarankan dua hal. Pertama, kita harus intropeksi diri. barangkali suami tidak atau enggan berhias di hadapan istri karena sang istri juga tidak berhias dan berpenampilan menarik untuk suami. Kedua, jika memang kita sudah berusaha berpenampilan baik di hadapan suami, akan tetapi suami masih tidak memperhatikan penampilannya di hadapan istri, maka sang istri harus mengingatkan suaminya. Tidak perlu malu dan sungkan. Sampaikan keinginannya bahwa dia ingin melihat suaminya berpenampilan menarik. Sehingga diharapkan suaminya menyadari hal itu.

    No comments:

    Post a Comment