Oleh: @jonruginting
Sejak bertahun-tahun lalu, teman-teman dari komunitas Indonesia Tanpa JIL (ITJ) telah sangat intens melawan pemikiran orang-orang liberal yang beranggapan "semua agama sama."
Jadi jika hari ini muncul seorang ABG yang berkata "semua agama sama", maka ITU BUKAN PEMIKIRAN BARU. Adek kita ini hanya mengulang pemikiran para dedengkot liberal seperti Ulil Abshar Abdalla, Goenawan Muhamad, dan sebagainya.
Prinsip "semua agama sama" itu sebenarnya sangat CACAT LOGIKA.
Kenapa? Begini penjelasannya:
Penganut Hindu pasti yakin bahwa hanya ajaran agama mereka yang benar. Agama lain tidak benar.
Penganut Budha pasti yakin bahwa hanya ajaran agama mereka yang benar. Agama lain tidak benar.
Penganut Kristen pasti yakin bahwa hanya ajaran agama mereka yang benar. Agama lain tidak benar.
Dalam ajaran Kristen, sangat jelas disebutkan bahwa hanya mereka yang menerima Yesus sebagai tuhanlah yang akan masuk surga. Orang-orang yang tidak menerima Yesus, mereka disebut DOMBA YANG TERSESAT.
Dan Islam pun memiliki prinsip bahwa hanya Islamlah ajaran yang benar. Ajaran lain tidak benar.
Nah, jika semua agama mengajarkan "hanya ajaran kami yang benar", lantas di mana posisi "semua agama sama" tersebut? Siapa penganutnya?
Tentu saja, yang menganut prinsip seperti itu hanya ORANG LIBERAL. Ya, HANYA MEREKA.
Tidak ada satu agama pun di dunia ini yang mengakui PRINSIP ANEH dan CACAT LOGIKA seperti itu.
Jika memang benar semua agama benar dan sama baiknya, coba deh suruh si Ulil pindah ke Kristen, lalu besok pindah ke Budha. Apakah dia mau? PASTI TIDAK MAU. Dia pasti merasa sangat berat.
* * *
Apakah salah jika kita yakin bahwa hanya ajaran agama kita yang benar?
TIDAK ADA YANG SALAH dengan itu. Justru MEMANG SIKAP SEPERTI ITULAH YANG SEHARUSNYA KITA LAKUKAN.
Masa sih, penganut agama kalah sama pendukung klub sepakbola?
Pendukung Persib sangat fanatif pada Persib. Pendukung Persija sangat fanatik terhadap Persija. Dan kita menganggap itu biasa-biasa saja. Wajar-wajar saja.
Lantas kenapa di saat ada orang yang yakin hanya agamanya yang benar, kita menganggap itu sebagai perbuatan radikal, tercela, rasis, intoleran, SARA dan anti bhinneka tunggal ika?
"Lho, bukankah keyakinan seperti itu bisa membuat kita saling memusuhi, saling benci, bahkan saling membunuh?"
Ya, itu bisa terjadi jika agama Anda mengajarkan penganutnya untuk membasmi semua penganut agama lain.
Alhamdulillah, saya seorang MUSLIM, sangat yakin bahwa hanya Islam ajaran yang benar dan agama lain salah semua.
Namun demikian, Islam mengajarkan PRINSIP TOLERANSI yang sangat indah.
Islam mengajarkan saya untuk menghargai penganut agama lain.
Islam mengajarkan saya untuk melindungi penganut agama lain.
Islam mengajarkan saya untuk bekerja sama dan berhubungan baik dengan penganut agama lain.
Jika hubungan dengan nonmuslim atau kafir itu seputar muamalah, hubungan sosial, hubungan ekonomi dan sebagainya, maka Islam sangat memperbolehkan.
Islam hanya melarang jika hubungan kita dengan nonmuslim tersebut sudah masuk ke area aqidah, area iman. Maka itu yang dilarang.
Jika orang kafir berbuat baik kepada umat muslim, maka kita pun harus berbuat baik kepada mereka. Namun jika mereka mengganggu kita atau memerangi kita, maka tentu kita tidak bisa berdiam diri. Kita harus melawan, membela diri, membela kehormatan agama kita.
Seperti itulah ajaran Islam yang sebenarnya.
Dan selama ini TERBUKTI bahwa di negara-negara mayoritas muslim, umat nonmuslim atau kafir bisa tetap hidup damai, bebas beribadah, dan rumah ibadah mereka tidak diganggu. Islam adalah agama yang sangat toleran dan cinta damai.
Ini BUKAN slogan semata, tapi sudah terbukti di mana-mana.
Jakarta, 22 Mei 2017
JONRU GINTING
No comments:
Post a Comment