Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Saturday, January 23, 2016

    Ajaran Kejam dalam Alkitab Kristen

    Umat kristen selalu mendengung-dengungkan bahwa agamanya agama kasih, dan bukan agama perang. Mari kita teliti,

        Perintah perang kepada Musa.
        ULANGAN 20:10-13
        10. Apabila engkau mendekati sebuah kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan damai kepadanya.
        11. Apabila kota itu menerima perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang ada disitu melakukan pekerjaan RODI bagi mu dan menjadi hamba kepadamu.
        12. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan perlawanan dengan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya.
        13 dan setelah Tuhan, Allahmu menyerahkannya kedalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang.

        Sungguh ngeri hukum diatas. Tidak ada keadilan sama sekali. Bila musuh mau berdamai maka si musuh harus berkerja rodi bagi kristen, tapi bila tak mau damai maka mereka akan ditumpas habis. Siapa bilang kalao Tuhannya kristen tidak memerintahkan perang? Ayat diatas sebagai buktinya. Dalam peperangan pun, hukum yang ada dalam bible umat kristen sungguh mengerikan. Dalam perang Tuhannya kristen yang super sadis itu memerintahkan hal-hal yang diluar batas perikemanusiaan. Seperti terlihat dalam perintah perang yang satu ini,

        Samuel 15:3 "Jadi pergilah sekarang, kalahkanlah orang Amalek, tumpaslah segala yang ada padanya, dan janganlah ada belas kasihan padanya. Bunuhlah semuanya, laki-laki maupun PEREMPUAN, KANAK-KANAK MAUPUN ANAK-ANAK YANG MENYUSU, LEMBU maupun DOMBA, UNTA maupun KELEDAI "

        Apa salahnya para binatang itu sehingga harus dibunuhi dengan kejam? Eedan tenan, ini baru namanya teroris. Bunuh semua tanpa sisa, hahahahaha , ajaran teroris benerrrrrr annnnncurrrr!!!! Makanya Hitler yang katolik njekkek dengan enteng membunuhi JUTAAN orang yahudi selama bertahun, tahun. Jutaan orang mati di hirosima dan nagasaki. Belum lagi jutaaa orang mati akibat penjajahan imperlis kristen. Orang-orang kristen selalu menuduh islam sebagai teroris, bagaimana dengan ayat teroris diatas. Bencana akibat bom Bali, wtc dll (dan itu tidak sesuai dng ajaran Islam) tidak ada seujung kukupun bila dibanding dengan penjajahan kristen yang menyengsarakan rakyat selama ratusan tahun. Atau trauma berkepanjangan akibat bom atom di jepang. Dasar kristen terorissssstttttttt biaaaaaaaadaaaaaaaaaabbbbbbbbb!!!!!!

        Ulangan 20:16 "Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, JANGANLAH KAU BIARKAN HIDUP APAPUN YANG BERNAFAS " .

        Kejam bener!!!!! Bagaimana dengan gadis yang belum disentuh laki-laki?? Apakah dibunuh juga? Kan Tuhannya kristen doyan gadis!! Diayat diatas dikatan bahwa BUNUH semua yang bernafas, sedang ayat berikut menyuruh membiarkan hidup gadis-gadis, kok saling berantem ya antar ayat bebel,

        17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
        18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.

        [Bilangan 31:17].
        Sekarang yang mana yang akan dilakukan Musa, membunuh semua yang bernafas atau biarkan gadis-gadis????????????
        Perintah Tuhan itu terjadi pada waktu perang. “Tuhan” memerintahkan semua perempuan dibunuh kecuali perempuan yang belum bersetubuh dengan laki-laki harus dibiarkan hidup. Dalam suasana perang bagaimana kita tahu bahwa perempuan itu masih gadis atau sudah tidak gadis lagi? Satu-satunya cara ya “dicobain” dulu. Kayaknya Tuhannya kristen itu hobi banget to sama gadis.

        Yosua 6:21 "Mereka menumpas dengan mata pedang segala sesuatu yang di dalam kota itu, baik laki-laki maupun PEREMPUAN, baik TUA maupun MUDA, sampai kepada LEMBU, DOMBA, dan KELEDAI " .




    JAWAB


    Coba bandingkan dengan ayat-ayat ini.:

    * Q.S. 2:191, "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, kecuali jika mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah balasan bagi orang-orang kafir."

    * Q.S. 4:89, "Mereka ingin supaya kamu menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama (dengan mereka). Maka janganlah kamu jadikan di antara mereka penolong-penolong(mu), hingga mereka berhijrah pada jalan Allah. Maka jika mereka berpaling [330]330, tawan dan bunuhlah mereka di mana saja kamu menemuinya, dan janganlah kamu ambil seorangpun di antara mereka menjadi pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong,"

    * Q.S. 4:91, "Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman dari pada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), merekapun terjun kedalamnya. Karena itu jika mereka tidak membiarkan kamu dan (tidak) mau mengemukakan perdamaian kepadamu, serta (tidak) menahan tangan mereka (dari memerangimu), maka tawanlah mereka dan bunuhlah mereka dan merekalah orang-orang yang Kami berikan kepadamu alasan yang nyata (untuk menawan dan membunuh) mereka."

    * Q.S. 9:5, "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka bunuhlah orang-orang musyrikin itu dimana saja kamu jumpai mereka, dan tangkaplah mereka. Kepunglah mereka dan intailah ditempat pengintaian. Jika mereka bertaubat dan mendirikan sholat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi maha Penyayang."

    * Q.S. 33:26, "Dan Dia menurunkan orang-orang Ahli Kitab (Bani Quraizhah) yang membantu golongan-golongan yang bersekutu dari benteng-benteng mereka, dan Dia memesukkan rasa takut ke dalam hati mereka. Sebahagian mereka kamu bunuh dan sebahagian yang lain kamu tawan."


    Menurut tafsiran, sesudah golongan-golongan yang bersekutu itu kocar-kacir, maka Allah memerintahkan Muhammad untuk menghancurkan Bani Quraizhah (Ahli Kitab) dan menghalau mereka dari benteng-benteng mereka. Kemudian seluruh laki-laki yang ikut berperang dibunuh, perempuan dan anak-anak ditawan.

    Apa bedanya dengan Ulangan 20:16-17 di atas?


        Gilaaaaa, yang ini namanya baru ajaran teroris tulen!!!!!!! Basmi semuaaaa….. anncurrrrrrr ancurrrrrr!!!!

        Makanya Yesus setelah mengetahui betapa ancurnya ajaran kristen maka dia tidak mau menanggung malu. Maka diajarkannya ajaran-ajaran banci sebagai berikut:

        39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
        40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
        41 Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
        42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
        43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
        44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu. [mat 5:39-44]

        Hal ini terpaksa dilakukan Yesus agar citra kristen yang annncurr sebagai agama teroris bisa sedikit terangkat. Tapi hal ini justru akan menambah ancurnya kitab suci kristen. Kehancuran itu antara lain:

        1. ajaran Yesus diatas sungguh aneh dan tidak realistis. Banci dan tidak ada seorang kristen pun yang akan mengamalkannya. Hal ini akan memperburuk citra Yesus yang disembah-sembah pengikutnya tapi perkataan Yesus itu sungguh tidak manusiawi sehingga para murid sangat keberatan untuk mengikutinya. Sehingga akhirnya, ajaran Yesus dapat bertahan sampai sekarang karena umat nya tidak menaati perintahnya. Coba kalau umat yesus mengikuti ajarannya, mungkin yang namanya kristen tinggal cerita.

        2. ajaran Yesus itu justru memperparah kerusakan pada bebel. Dalam bebel dikatakan bahwa:

        Ex 21:24 mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki,
        Le 24:20 patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya.
        De 19:21 Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebab berlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."




    JAWAB :


    Hukum Taurat (Perjanjian Lama) ditujukan "langsung" kepada bangsa Israel, Taurat Perjanjian Lama itu BUKAN merupakan perintah "langsung" kepada umat Kristen (lihat artikel di permasalahan-kristus-atau-taurat-vt223.html#p475 ). Itu adalah perintah "langsung" untuk bangsa Israel --

    cukup sadis kayaknya seandainya tidak diperbaharui oleh Yesus Kristus.

    • Keluaran 21:24, "mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki,"
    • Imamat 24:20, "patah ganti patah, mata ganti mata, gigi ganti gigi; seperti dibuatnya orang lain bercacat, begitulah harus dibuat kepadanya."
    • Ulangan 19:21, "Janganlah engkau merasa sayang kepadanya, sebabberlaku: nyawa ganti nyawa, mata ganti mata, gigi ganti gigi, tangan ganti tangan, kaki ganti kaki."


    Dan ini adalah "penggenapan" atau "penyempurnaan" yang disampaikan oleh Yesus Kristus:

    * Matius 5:38-48
    5:38 Kamu telah mendengar firman: Mata ganti mata dan gigi ganti gigi.
    5:39 Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu.
    5:40 Dan kepada orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juga jubahmu.
    5:41 Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.
    5:42 Berilah kepada orang yang meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam dari padamu.
    5:43 Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu.
    5:44 Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
    5:45 Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
    5:46 Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
    5:47 Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian?
    5:48 Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."


    Artikel terkait :
    4. Reformasi terhadap Hukum Pembalasan, di reformasi-yesus-kristus-vt3067.html#p17056


        Jelas dikatakan bahwa Tuhan mengajarkan seperti ajaran diatas, tapi mengapa Yesus merubahnya?? Katanya ,

        Aku tidak akan melanggar perjanjian-Ku, dan apa yang keluar dari bibir-Ku tidak akan Kuubah. [Mazmur 89:34].

        Nah katanya firman Tuhan tidak akan pernah dirubah. Lah kenyataannya jauh panggang dari api. Firman tuhan berubah-ubah.

        Itulah kristen. Banding dengan ajaran Islam yang katanya ajaran teroris.




    JAWAB :


    Ayat diatas dan juga ayat dari Matius 5:18 sering digunakan untuk mempertahankan hukum Taurat maupun pembaharuan Tuhan Yesus mengenai hukum kasih dengan mengutip sebagian kata-kata yakni "satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi".
    Mengapa ungkapan terakhir tidak dikaji lebih lanjut yakni "sebelum semuanya terjadi"?

    Ungkapan terakhir ini punya makna cukup penting karena jika seandainya "semuanya terjadi" apakah "tidak yang ditiadakan" itu menjadi "ditiadakan"?

    "Sebelum semuanya terjadi", 'heôs an panta genêtai' adalah ungkapan khas Matius, bandingkanlah dengan Matius 1:22, 21:4, 24:6, 26:54, 56.

    Benar bahwa Allah konsisten dengan firman-Nya dan memerintahkan agar jangan ada penambahan atau pengurangan atas firman-Nya, namun mari kita selidiki bersama apakah Allah pernah merevisi perjanjian-Nya dengan bangsa Israel? Mengapa terjadi demikian?

    Hukum Taurat (Perjanjian Lama) adalah firman Allah yang diilhamkan sepenuhnya "bagi" umat Kristen masa kini, namun bukanlah sebagai perintah Allah yang langsung "kepada" umat Kristen.

    • Ibrani 8:7, "Sebab, sekiranya perjanjian yang pertama itu tidak bercacat, tidak akan dicari lagi tempat untuk yang kedua."

    •Ibrani 8:13, "Oleh karena Ia berkata-kata tentang perjanjian yang baru, Ia menyatakan yang pertama sebagai perjanjian yang telah menjadi tua. Dan apa yang telah menjadi tua dan usang, telah dekat kepada kemusnahannya."

    Semua aturan atau hukum Perjanjian Lama memang merupakan firman Allah bagi umat Kristen, namun hukum itu tidak lagi merupakan "perintah" bagi kita.
    Banyak contoh dalam Alkitab yang Allah mau kita "ketahui" namun tidak secara langsung ditujukan kepada kita secara pribadi.

    Misalnya Matius 11:4, "Yesus menjawab mereka: 'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:" Orang-orang yang mula-mula mendengar perintah itu adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Kita membaca "tentang" perintah itu, dan perintah itu bukan buat kita.

    Demikian pula orang-orang yang mula-mula mendengar dan membaca aturan Perjanjian Lama adalah orang Israel masa lalu. Kita membaca "tentang" aturan itu, namun itu bukanlah aturan bagi kita. Aturan atau hukum itu amat berharga bagi orang Kristen namun belum tentu masih tetap berlaku untuk orang Kristen


    Artikel terkait :
    "Yesus Kristus dan ajaranNya menggenapi Taurat, KematianNya membatalkan Taurat", di menggenapi-dan-membatalkan-taurat-vt545.html#p1022

    User avatar
    BP
    Merdeka dlm Kristus
    Merdeka dlm Kristus
        
        Posts: 11681
        Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

    Post by BP » Tue Mar 06, 2007 6:35 pm
    Tuduhan :

        Alkitab memerintahkan untuk menculik dan merampas perawan orang:

        Judges 21: 19-24 :

        Then they thought of the annual festival of the LORD held in Shiloh, between Lebonah and Bethel, along the east side of the road that goes from Bethel to Shechem. They told the men of Benjamin who still needed wives, "Go and hide in the vineyards. When the women of Shiloh come out for their dances, rush out from the vineyards, and each of you can take one of them home to be your wife! And when their fathers and brothers come to us in protest, we will tell them, 'Please be understanding. Let them have your daughters, for we didn't find enough wives for them when we destroyed Jabesh-gilead. And you are not guilty of breaking the vow since you did not give your daughters in marriage to them.'" So the men of Benjamin did as they were told. They kidnapped the women who took part in the celebration and carried them off to the land of their own inheritance. Then they rebuilt their towns and lived in them. So the assembly of Israel departed by tribes and families, and they returned to their own homes.

        Artinya:

        Hakim-Hakim 21: 19-24 :

        19 Lalu kata mereka pula: "Setiap tahun ada perayaan bagi TUHAN di Silo yang letaknya di sebelah utara Betel, di sebelah timur jalan raya yang menuju dari Betel ke Sikhem dan di sebelah selatan Lebona."
        20 Maka mereka berpesan kepada bani Benyamin, demikian: "Pergilah menghadang di kebun-kebun anggur.
        21 Perhatikanlah baik-baik; maka apabila anak-anak perempuan Silo keluar untuk menari-nari, baiklah kamu keluar dari kebun-kebun anggur itu, dan masing-masing melarikan seorang dari anak-anak perempuan Silo itu menjadi isterinya dan pergi ke tanah Benyamin.
        22 Apabila ayah atau saudaranya laki-laki datang untuk menuntutnya kepada kami, maka kami akan berkata kepada mereka: Serahkanlah mereka itu kepada kami dengan rela hati, sebab dalam pertempuran kita tidak dapat menangkap seorang perempuan untuk menjadi isteri mereka masing-masing. Memang kamu ini tidak memberikan anak-anak gadis itu kepada mereka; sebab seandainya demikian, kamu bersalah."
        23 Jadi bani Benyamin berbuat demikian; dari gadis-gadis yang menari-nari yang dirampas itu mereka mengambil perempuan, jumlahnya sama dengan jumlah mereka, kemudian pulanglah mereka ke milik pusakanya lalu membangun kota-kotanya kembali dan diam di sana




    JAWAB :


    Perlu kita pahami bahwa kejadian diatas bukanlah perintah, melainkan suatu catatan kisah.
    Kita harus melihat bahwa Kitab Hakim-Hakim, Kitab Samuel dan Kitab Raja-Raja adalah kitab-kitab Sejarah. Bukan Kitab pegangan teologis.
    Kitab-kitab tersebut menuliskan dengan jujur kisah-kisah pada zaman nabi-nabi.

    Ada banyak kisah yang tertulis dalam Alkitab yang perlu kita pelajari tetapi bukan sebagai hal yang untuk ditiru. Pengajaran itu menjadi hal yang berharga pada penerapan kehidupan kita. Adapun perlakuan jahat dan biadab di dalam kisah itu, sudah Jelas dituliskan bahwa kisah itu bukan sebagai “aturan” bagi kita.

    Saya menegaskan disini kita harus melihat dan membaca keseluruhan kisah dan latar belakang setiap masalahnya. Dan kejadian-kejadiannya tidak lantas harus ditiru persis. Penerapan ajaran-ajaran bukanlah meng-copy setiap aksi yang dituliskan disana.

    Apabila Alkitab menuliskan Kain membunuh Habel, apakah lantas umat Tuhan juga diperbolehkan membunuh saudaranya?
    Demikian juga, apabila Daud berzinah apa lantas kita diperbolehkan melakukan pelanggaran hukum ke-7 itu (Jangan Berzinah)?

    Alkitab banyak sekali mencatat kisah-kisah manusia; bahkan kisah tentang kebobrokan manusia pun dicatat. Alkitab perlu menuliskan kisah-kisah itu sebagai pengalaman manusia. Perlu ada gambaran sisi jelek manusia dalam sebuah pengajaran tentang moral. Cerita-cerita yang mungkin dianggap porno, biadab, dll sudah sering saya kemukakan di forum ini sebelumnya bahwa tidak ada anjuran untuk melakukan dosa perzinahan, pemerkosaan, pembunuhan dan lain-lain . Malah sebaliknya Alkitab dengan jelas mengemukakan akibat-akibat dosa-dosa itu.


    Mengenai kisah diatas; kita perlu tahu latar belakang kisah itu, kita harus memulainya dengan membaca Hakim-Hakim Pasal 19 keseluruhan dilanjutkan pada pasal 20 dan 21, dan kita akan mengerti :


    * PASAL 19 : PERBUATAN NODA DI GIBEA

    Diceritakan seorang Lewi yang ditinggal oleh gundiknya pulang ke rumah orang-tuanya di Betlehem-Yehuda. Suaminya ini kemudian menyusul gundiknya itu dengan tujuan membawanya pulang kembali. Pada perjalanan pulang dan mereka melewati daerah Gibea dan harus bermalam disitu. Daerah Gibea ini tempat kediaman suku Benyamin.

    Pada saat mereka menumpang di salah satu rumah orang Gibea ini, mereka dikepung oleh orang-orang dursila, dan mereka memperkosa gundiknya semalaman. Dan kemudian Gundiknya itu ditinggalkan mereka begitu saja, dengan keadaan parah ia kembali ke rumah tumpangannya ini, dan kemudian gundik tergeletak tewas didepan pintu.
    Kemudian sebagai tanda protes, lelaki ini memotong-motong jasad gundiknya itu dan mengirimkan potongannya kepada seluruh daerah suku-suku orang Israel lainnya (Israel ada 12 suku)


    * PASAL 20 : ISRAEL BERPERANG MELAWAN SUKU BENYAMIN

    Kejadian diatas, dan protesnya lelaki ini mendapat respon dari suku-suku Israel yang lain, Dan suku-suku itu meminta kepada suku Benyamin untuk menyerahkan orang-orang dursila tadi yang melakukan “noda” atau kecemaran atas kasus diatas. Tetapi Suku Benyamin ini tidak mau mendengarkan perkataan saudara-saudaranya dan memilih melindungi orang-orang dursila itu, malah memilih berperang melawan Israel. Dan terjadilah perang itu.


    * PASAL 21 : SUKU BENYAMIN DAPAT TETAP HIDUP

    Selanjutnya orang-orang Israel bersumpah untuk tidak memberikan anak perempuannya untuk diperistri oleh lelaki dari suku Benyamin. Akibat peperangan itu kaum perempuan dari Suku Benyamin punah. Tetapi kemudian ada rasa kasihan kepada suku Israel termuda ini bahwa mereka akan terputus dari bangsa Israel karena tidak akan mempunyai keturunan penerus. Maka dengan akal saudara-saudaranya ini, mereka berupaya bagaimana suku Benyamin dapat meneruskan keturunannya dengan membuat suatu siasat memberikan perempuan/ gadis-gadis dari Yabesh-Gilead namun bukan dengan cara yang baik melainkan dengan cara yang tidak berkenan/jahat.

    Pada akhir Kitab ini dituliskan (ayat 25)

    Pada zaman itu tidak ada raja diantara orang Israel; setiap orang berbuat apa yang benar menurut pandangannya sendiri


    LATAR BELAKANG KITAB HAKIM-HAKIM :

    Nama kitab ini dalam bahasa Ibrani disebut 'Sophetim' yang berarti Hakim (2:16;11:27), dalam Septuaginta disebut dengan istilah 'Kritai', dan dalam Vulgata disebut 'Judicum.'

    Isi Kitab Hakim-Hakim adalah mencatat ketidak-taatan Israel dan penyembahan berhala menimbulkan masa yang gelap dalam kehidupan umat Israel, dan dalam situasi demikian, pertolongan Allah dinyatakan dengan mengirim Hakim-Hakim.

    Kekacauan dalam sejaran bangsa Israel ini terjadi sepeninggal pemimpin besar : Musa dan Harun dan kemudian kematian penerusnya Yosua. Zaman itu diistilahkan sebagai "zaman itu tidak ada raja". Musa sudah menubuatkan bahwa penindasan oleh bangsa-bangsa asing akan menimpa bangsa Israel sebagai salah satu kutukan Allah jikalau bani Israel menyimpang dari perjanjian (Ulangan 28:25,33,48 ). Dan Kitab Hakim-hakim ini menggaris-bawahi kenyataan nubuat tersebut dalam sejarah.

    Pelajaran yang dapat dipetik dari kitab ini adalah:
    - Tabiat manusia ternyata telah rusak.
    - Tuhan murka atas dosa umat ;
    - Tuhan memberkati mereka yang bertobat ;

    Jadi jelaslah apa yang tertulis disana adalah kisah-kisah kebobrokan manusia, kekacauan dan sebagainya; ketika manusia itu menolak dipimpin oleh Allah dan melakukan kehendaknya menurut pandangannya sendiri-sendiri.

    User avatar
    BP
    Merdeka dlm Kristus
    Merdeka dlm Kristus
        
        Posts: 11681
        Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

    Post by BP » Tue Mar 06, 2007 6:40 pm
    Tuduhan :

        Alkitab membolehkan menculik anak perawan orang kemudian melarikan mereka, ini tergolong kejahatan penculikan dan pemerkosaan.

        Pemerkosaan massal terhadap balita dan pembunuhan massal:


        Bilangan 31-7-18
        31:7 Kemudian berperanglah mereka melawan Midian, seperti yang diperintahkan TUHAN kepada Musa, lalu membunuh semua laki-laki mereka.
        31:8 Selain dari orang-orang yang mati terbunuh itu, mereka pun membunuh juga raja-raja Midian, yakni Ewi, Rekem, Zur, Hur dan Reba, kelima raja Midian, juga Bileam bin Beor dibunuh mereka dengan pedang.
        31:9 Kemudian Israel menawan perempuan-perempuan Midian dan anak-anak mereka; juga segala hewan, segala ternak dan segenap kekayaan mereka dijarah,
        31:10 dan segala kota kediaman serta segala tempat perkemahan mereka dibakar.
        31:11 Kemudian diambillah seluruh jarahan dan seluruh rampasan berupa manusia dan hewan itu,
        31:12 dan dibawalah orang-orang tawanan, rampasan dan jarahan itu kepada Musa dan imam Eleazar dan kepada umat Israel, ke tempat perkemahan di dataran Moab yang di tepi sungai Yordan dekat Yerikho.
        31:13 Lalu pergilah Musa dan imam Eleazar dan semua pemimpin umat itu sampai ke luar tempat perkemahan untuk menyongsong mereka.
        31:14 Maka gusarlah Musa kepada para pemimpin tentara itu, kepada para kepala pasukan seribu dan para kepala pasukan seratus, yang pulang dari peperangan,
        31:15 dan Musa berkata kepada mereka: "Kamu biarkankah semua perempuan hidup?
        31:16 Bukankah perempuan-perempuan ini, atas nasihat Bileam, menjadi sebabnya orang Israel berubah setia terhadap TUHAN dalam hal Peor, sehingga tulah turun ke antara umat TUHAN.
        31:17 Maka sekarang bunuhlah semua laki-laki di antara anak-anak mereka, dan juga semua perempuan yang pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu bunuh.
        31:18 Tetapi semua orang muda di antara perempuan yang belum pernah bersetubuh dengan laki-laki haruslah kamu biarkan hidup bagimu.

        Menurut Alkitab Musa dan pasukannya terang-terang menjagal anak-anak kecil termasuk balita dan membiarkan anak-anak perempuan. Apa yang mereka perbuat terhadap gadis-gadis kecil ini? Ayat-ayat ini jelas-jelas MEMBOLEHKAN PEMBUNUHAN MASSAL DENGAN ALASAN TIDAK BENAR dan membiarkan hidup semua gadis perawan bagi mereka yang sudah pasti mereka menidurinya, dan banyak dari gadis-gadis ini berusia 3 tahun.

        "....The Tannaïtic Midrash Sifre to Numbers in §157 comments on the above quoted commandment of MOSES to kill the Midianite women as well as the male children...."
        [138] Ibid., §157, footnote 86, 653.

        Artinya:
        "....Midrash Tannaitic Sifre komentar terhadap surat Bilangan 157 yang saya kutip diatas mengenai kasus pembunuhan massal terhadap suku Midian:


        "....According to the Tannaïte Rabbis, MOSES therefore had ordered the Israelites to kill all women older than three years and a day, because they were "suitable for having sexual relations." [138]...."[Ibid., vol.XXI.A-D, Tractate Bava Mesia, Atlanta: Scholars Press 1990, p.ix-x.]

        Artinya:
        "...Menurut para Rabbi Tannaite, Musa memerintahkan untuk membunuh semua wanita yang berumur lebih dari 3 tahun satu hari, karena mereka sudah cukup pantas untuk melakukan hubungan sexual" [138]..."

        Children

        Sometimes one has to read a passage twice to believe what has been written in the Sacred Books of Judaism: what has been decreed the way to a holy life by the "sages of blessed memory... whose words are the natural sounds of Judaism" [131]:

        Artinya:

        Terkadang seseorang harus membaca ayat tersebut dua-kali untuk mempercayai apa yang tertulis didalam kitab suci Yudaisme: apa yang telah diperintahkan sebagai tuntunan menuju hidup suci oleh "Sages of blessed memory...whose words are the natural sounds of Judaism" [Ibid., vol.XXI.A-D, Tractate Bava Mesia, Atlanta: Scholars Press 1990, p.ix-x.]:


        Lantas bagaimana umat Kristen merespon hal ini? ini sungguh menjijikan, usia 3 tahun cukup pantas untuk digagahi dan para tentara Musa meniduri mereka (gadis usia 3 tahun), bagaiman kalian meresponnya? dengan respon usang: PERJANJIAN LAMA SUDAH TIDAK BERLAKU LAGI? AUCHHH!




    JAWAB :


    Saya akan menjawab dalam konteks Perjanjian Lama : Perlakuan terhadap kota-kota musuh tampaknya kejam (membunuh), tetapi apa yang digambarkan disini tidak lebih kejam daripada praktek-prektek bangsa lain di Timur Tengah. Dalam menafsirkan ayat-ayat ini, pentinglah mengingat bahwa apa yang ditulis dalam kitab ini lebih ideologis daripada realistis dalam mengemukakan kebijaksanaan militer Israel. Israel tidaklah dalam situasi yang dapat melaksanakan apa yang tertulis dalam hukum ini. Israel lebih didalam bahaya jika membiarkan kota-kotanya dihancurkan oleh bangsa-bangsa tetangga.

    Perlu kita pahami bahwa, keadaan bani Israel kala itu berada diantara orang-orang yang menyembah ilah-ilah, mereka ini adalah bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah. Dan kehidupan mereka ini "jauh dari ketetapan Allah". Sehingga Allah memberikan batasan yang keras bahwa umat Allah tidak boleh "bergaul" dengan orang-orang itu, sebab mereka memberikan potensi besar untuk membelokkan kepercayaan mereka kepada YHVH.

    Ada kejadian "aneh-bin-ajaib" dimana HARUN, seorang imam besar pun terpengaruh kepada penyembahan ilah-ilah, sehingga ilah berhala (lembu emas) dia sebut sebagai YHVH!


    * Keluaran 32:5
    LAI TB, Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu. Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!" (YHVH)
    KJV, And when Aaron saw it, he built an altar before it; and Aaron made proclamation, and said, To morrow is a feast to the LORD.
    JPST, And when Aaron saw this, he built an altar before it; and Aaron made proclamation, and said: 'To-morrow shall be a feast to the LORD.'
    Hebrew ,
    וַיַּרְא אַהֲרֹן וַיִּבֶן מִזְבֵּחַ לְפָנָיו וַיִּקְרָא אַהֲרֹן וַיֹּאמַר חַג לַיהוָה מָחָר׃
    Translit, VAYAR 'AHARON VAYIVEN MIZBE'AKH LEFANAV VAYIKRA 'AHARON VAYOMAR KHAG LAYEHOVAH MAKHAR

    Allah berfirman :

    * Keluaran 32:7-10
    32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya.
    32:8 Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata: Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir."
    32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk.
    32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi bangsa yang besar."


    selanjutnya silahkan baca secara lengkap pasal 32 ini. Bahwa sungguh-sungguh bani Israel itu mudah untuk "berpaling" dari Allah yang telah sekian banyak membela dan memberikan mujizat besar membawa mereka keluar dari perbudakan di Mesir.

    "Jangan ada padamu ilah-ilah lain" salah satu perintah dari 10hukumAllah. Penerapan perintah ini perlu diterapkan dengan ketat dan keras mengingat bani Israel sudah begitu terpengaruh terhadap kebiasaan-kebiasaan di Mesir.
    Penerapan hukum yang keras ini adalah sebagai pembelajaran kepada bani Israel yang sekian lama bergaul/ bermasyarakat di Mesir yang masyarakatnya mayoritas tidak menyembah Allah YHVH, Allah nenek moyang mereka "Abraham, Ishak dan Yakub". Setiap orang yang menyembah kepada berhala dianggap sebagai musuh Allah. Penegakan hukum ini disebut sebagai "the battle" bagi umat kepunyaan Allah.


    Sebagai Contoh Latar belakang "perang suci" itu, mari kita baca Kitab Bilangan 25 dan Kitab Bilangan 31


    Peristiwa ini bermula dari peristiwa yang tertulis dalam pasal 25 dimana perikopnya adalah ISRAEL MENYEMBAH BAAL-PEOR. Suatu kejadian yang ironis bahwa umat yang dipimpin Allah, dibela Allah sehingga keluar dari tanah Mesir melakukan perzinahan rohani dengan menyembah ilah lain. Peristiwa ini membangkitkan murka Allah, dan Allah memerintahkan Musa untuk menghukum mati orang-orang yang tidak setia itu.
    Awal kejadian ini diakibatkan bani Israel berzinah dengan perempuan-perempuan Moab dan mereka ini mengajak orang-orang Israel kemudian menyembah ilah mereka. Dewa kesuburan Baal di Peor ini dipuja dengan tindakan seksual dan kurban dalam penyembahan permohonan kesuburan tanah dan keturunan. Praktek-prektek ini sangat sering sekali menggoda kaum Israel seperti tertulis pada (Hosea 2:10, Hakim-hakim 2:13, Ulangan 6:12-14 dst).

    Allah sudah sering mengingatkan bani Israel, bahwa Dia adalah Allah pencemburu (Ulangan 4:24; 5:9, 6:15, Kel 20:5, 34:14-15). Karena umat Allah ini berbalik dariNya maka Allah memerintahkan Musa untuk menghukum mereka (ayat 4-5) dengan digantung dihadapan seluruh umat.

    Pada ayat 6-15 adalah kisah yang menceritakan seorang Israel membawa perempuan Midian dan dikaitkan dengan peristiwa Baal-Peor ini Pineas, cucu Harun menikam keduanya hingga tewas. Hal ini membuat amarah Allah terhadap Bani Israel yang berpaling kepada ilah lain reda. Dan Pineas ini dihargai karena memelihara kehormatan Allah (ayat 11).

    Dengan demikian jelaslah bahwa berpalingnya bani Israel kepada ilah-ilah lain adalah akibat hubungan dengan perempuan-perempuan asing yang tidak menghormati TUHAN (YHVH) Allah.


    * BILANGAN 31: 1-24
    PEMBALASAN KEPADA ORANG MIDIAN :

    Perang ini adalah sebagai perang suci bani Israel yang dikaitkan dengan peristiwa yang tertulis pada Kitab Bilangan 25 yang sudah dijelaskan diatas. Peristiwa Baal-Peor dan Wanita Midian. Dalam perang ini Pineas menjadi pemimpinnya (ayat 6). Dimana dlam pasal 25 tadi dicritakan bahwa ia membunuh orang Israel dan perempuan asing (Midian) yang berzinah (Bil 25:7, 11-13).

    Pada ayat 8a, disebutkan nama Zur, Zur ini adalah salah satu dari kelima raja di Midian yang merupakan ayah dari Perempuan Midian tadi. Dasar dari perang suci ini adalah pengertian bahwa musuh bangsa adalah musuh dari dewa bangsa itu. Jadi dewa akan menuntut pembalasan (ayat 3b). Dalam konteks ini, kata “pembalasan” berarti menunjukkan kekuatan atau penggunaan kekerasan oleh penguasa yang sah melawan musuh dari penguasa itu. (Selanjutnya silahkan kaji kisah Gideon dalam hakim-Hakim 6-8 ).

    Untuk menunjukkan pemilikan penuh oleh unsur ilahi yang menang, semua yang dibawa ke dalam peperangan adalah milik Allah. Karena alasan inilah maka orang-orang Israel membunuh semua laki-laki (ayat 7); mereka membakar kota dan perkemahan (ayat 10); dan mereka membawa wanita, anak-anak, persediaan makanan, dan barang-barang berharga kepada Musa, Iman Eliazar, dan jemaat (ayat 9,11,12). Tetapi karena keadaan-keadaan peperangan. Musa memerintahkan untuk membunuh semua anak laki-laki dan semua wanita, kecuali yang masih perawan (ayat 17-18 ). Perintah pemusnahan bagi semua wanita ini dikaitkan dengan peristiwa Baal-Peor tadi bahwa mereka ini menjadi penyebab dan mempengaruhi umat Israel berpaling menyembah ilah-ilah lain. Para perempuan yang masih perawan tidak ikut dibunuh dengan asumsi mereka belum pernah masuk kedalam penyembahan Baal yang dalam pemujaannya dengan tindakan-tindakan seksual.

    PENTAHIRAN SESUDAH PERANG :
    Pasal 31: 19-24 : Setiap orang dan barang yang bersentuhan dengan orang mati menjadi najis dan harus menjalani upacara pentahiran (lihat pasal 19). Sesudah perang melawan Midian, tentara yang berperang dan semua yang mereka bawa harus menjalani upacara pengasingan dari kemah dan pemercikan selama 7 hari (ayat 20) . Barang yang dapat dilenyapkan seperti pakaian, kulit, bulu domba dan kayu juga harus ditahirkan dengan air (ayat 22-23). Dan apda hari yang ketujuh, sesudah membasuh pakaian mereka, para prajurit bersih dan boleh masuk ke kemah (ayat 24)


    Jadi jelas, bahwa Allah perlu memberikan batasan yang ketat dan keras bahwa Dia-lah Allah, dengan nama kudus YHVH satu-satunya.
    Allah memerintahkan kepada Musa untuk menerapkan hukum "Jangan ada padamu ilah-ilah lain". Juga sebagai pembelajaran dan proses yang ketat kepada bani Israel yang sekian lama bergaul/ bermasyarakat di Mesir yang masyarakatnya mayoritas tidak menyembah Allah YHVH, Allah nenek moyang mereka "Äbraham, Ishak dan Yakub". Akibatnya setiap setiap orang yang menyembah kepada berhala dianggap sebagai musuh Allah. Dan sungguh merupakan perintah yang keras hukumannya adalah "bunuh!!"
    Perintah ini disebut oleh orang Israel sebagai "perang suci"

    User avatar
    BP
    Merdeka dlm Kristus
    Merdeka dlm Kristus
        
        Posts: 11681
        Joined: Fri Jun 09, 2006 5:20 pm

    Post by BP » Tue Mar 06, 2007 6:42 pm
    Tuduhan :


        Jadi Budak dan Kerja rodi atau ditumpas!?

        ULANGAN 20: 10-14:
        10.Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian 11.Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu.
        12. Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya;
        13. dan setelah TUHAN, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang.
        14. Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, boleh kaupergunakan.




    JAWAB :


    Ada banyak hal tertulis dalam Alkitab tetapi bukan merupakan “perintah” yang harus diikuti. Misalnya, tentang Hukum Taurat. Semua aturan atau hukum Perjanjian Lama memang merupakan firman Allah bagi umat Kristiani, namun hukum itu tidak lagi merupakan "perintah" bagi kami.

    Banyak contoh dalam Alkitab yang Allah mau kita "ketahui" namun tidak secara langsung ditujukan kepada kita secara pribadi.

    Misalnya Matius 11:4, "Yesus menjawab mereka: 'Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat:"
    Orang-orang yang mula-mula mendengar perintah itu adalah murid-murid Yohanes Pembaptis. Kita membaca tentang “perintah”itu, dan perintah itu bukan untuk kita.

    Demikian pula orang-orang yang mula-mula mendengar dan membaca aturan Perjanjian Lama adalah orang Israel masa lalu. Kita membaca "tentang" aturan itu, namun itu bukanlah aturan bagi kita. Aturan atau hukum itu amat berharga bagi orang Kristen namun belum tentu masih tetap berlaku untuk orang Kristiani.

    Kitab Ulangan juga banyak mencatat hukum dan peraturan mengenai perang. Karena konteksnya adalah perang, maka kita baca seluruhnya Hukum Perang sbb:


    ULANGAN 20:1-20 HUKUM PERANG :
    20:1 "Apabila engkau keluar berperang melawan musuhmu, dan engkau melihat kuda dan kereta, yakni tentara yang lebih banyak dari padamu, maka janganlah engkau takut kepadanya, sebab TUHAN, Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir, menyertai engkau.
    20:2 Apabila kamu menghadapi pertempuran, maka seorang imam harus tampil ke depan dan berbicara kepada rakyat,
    20:3 dengan berkata kepada mereka: Dengarlah, hai orang Israel! Kamu sekarang menghadapi pertempuran melawan musuhmu; janganlah lemah hatimu, janganlah takut, janganlah gentar dan janganlah gemetar karena mereka,
    20:4 sebab TUHAN, Allahmu, Dialah yang berjalan menyertai kamu untuk berperang bagimu melawan musuhmu, dengan maksud memberikan kemenangan kepadamu.

    20:5 Para pengatur pasukan haruslah berbicara kepada tentara, demikian: Siapakah orang yang telah mendirikan rumah baru, tetapi belum menempatinya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang menempatinya.

    20:6 Dan siapa telah membuat kebun anggur, tetapi belum mengecap hasilnya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengecap hasilnya.

    20:7 Dan siapa telah bertunangan dengan seorang perempuan, tetapi belum mengawininya? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya jangan ia mati dalam pertempuran dan orang lain yang mengawininya.

    20:8 Lagi para pengatur pasukan itu harus berbicara kepada tentara demikian: Siapa takut dan lemah hati? Ia boleh pergi dan pulang ke rumahnya, supaya hati saudara-saudaranya jangan tawar seperti hatinya.

    20:9 Apabila para pengatur pasukan selesai berbicara kepada tentara, maka haruslah ditunjuk kepala-kepala pasukan untuk mengepalai tentara.
    20:10 Apabila engkau mendekati suatu kota untuk berperang melawannya, maka haruslah engkau menawarkan perdamaian kepadanya.

    20:11 Apabila kota itu menerima tawaran perdamaian itu dan dibukanya pintu gerbang bagimu, maka haruslah semua orang yang terdapat di situ melakukan pekerjaan rodi bagimu dan menjadi hamba kepadamu.

    20:12 Tetapi apabila kota itu tidak mau berdamai dengan engkau, melainkan mengadakan pertempuran melawan engkau, maka haruslah engkau mengepungnya;

    20:13 dan setelah TUHAN, Allahmu, menyerahkannya ke dalam tanganmu, maka haruslah engkau membunuh seluruh penduduknya yang laki-laki dengan mata pedang.

    20:14 Hanya perempuan, anak-anak, hewan dan segala yang ada di kota itu, yakni seluruh jarahan itu, boleh kaurampas bagimu sendiri, dan jarahan yang dari musuhmu ini, yang diberikan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu, boleh kaupergunakan.

    20:15 Demikianlah harus kaulakukan terhadap segala kota yang sangat jauh letaknya dari tempatmu, yang tidak termasuk kota-kota bangsa-bangsa di sini.
    20:16 Tetapi dari kota-kota bangsa-bangsa itu yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu menjadi milik pusakamu, janganlah kaubiarkan hidup apapun yang bernafas,

    20:17 melainkan kautumpas sama sekali, yakni orang Het, orang Amori, orang Kanaan, orang Feris, orang Hewi, dan orang Yebus, seperti yang diperintahkan kepadamu oleh TUHAN, Allahmu,

    20:18 supaya mereka jangan mengajar kamu berbuat sesuai dengan segala kekejian, yang dilakukan mereka bagi allah mereka, sehingga kamu berbuat dosa kepada TUHAN, Allahmu.

    20:19 Apabila dalam memerangi suatu kota, engkau lama mengepungnya untuk direbut, maka tidak boleh engkau merusakkan pohon-pohon sekelilingnya dengan mengayunkan kapak kepadanya; buahnya boleh kaumakan, tetapi batangnya janganlah kautebang; sebab, pohon yang di padang itu bukan manusia, jadi tidak patut ikut kaukepung.

    20:20 Hanya pohon-pohon, yang engkau tahu tidak menghasilkan makanan, boleh kaurusakkan dan kautebang untuk mendirikan pagar pengepungan terhadap kota yang berperang melawan engkau, sampai kota itu jatuh."


    Kitab Ulangan ini sudah pernah berbicara mengenai perang (baca di Ulangan 7:1-26). Pasal 20 ini memberi tambahan tentang peraturan yang akan diperluas dalam Ulangan 21:10-14; Ulangan 23:9-14: Ulangan 24:5, Ulangan 25:17-19. 

    Pembicaraan mengenai Hukum Perang ini mungkin mengejutkan banyak pembaca maka kini, tetapi tak seorangpun menyangkal bahwa pendudukan Israel atas tanah Kanaan sebagian diusahakan dengan cara yang keras. 

    Beberapa penafsir berpendapat bahwa perang merupakan institusi keagamaan dalam sejaran Israel. “Perang suci” merupakan salah sati istilahnya. Tetapi istilah ini tidaklah tepat, sebab istilah ini tidak terdapat dalam Alkitab. Teologi dari perang yang dikehendaki dan diarahkan oleh Allah sudah biasa terdapat di Timur Tengah. Apa yang kita baca disana-sini dalam santera Deuteronomis adalah penafsiran atas pengalaman dan ingatan perang Israel, hampir tidak melukiskan mengenai strategi dan taktik aktual.

    Keyakinan dasar mengenai ideologi perang ini ialah bahwa hasilnya ditentukan di surga. Itulah sebabnya para iman menyemangati mereka maju berperang (ayat 2-4). Itulah sebabnya kekuatan Israel tidak tergantung pada jumlah yang besar dan persenjataan yang lengkap. Ulangan mengingatkan Israel bahwa Allah berperang emlawan Mesir, sebuah kerajaan yang kuat semenara Israel sendiri sangat tidak berdaya.

    Pasal ini berbicara tentang 3 hal yang berkaitan dalam perilaku perang (ayat 5-6) perlakukan terhadap kota-kota musuh (ayat 10-18 ) dan perlindungan terhadap sumber-sumber alam pada waktu perang (ayat 19-20).

    Hukum yang secara khusus menyebutkan keadaan-keadaanyang memungkinkan bermacam pembebasan dari tugas militer terdapat juga hukum dari negara-negara di Timur Tengah. Aslinya pembebasan ini mengakui bajwa orang yang dalam “masa transisi” (perpindahan situasi) adalah dalam keadaan yang lemah. Orang-orang dulu berbicara mengenai keadaan lemah tadi dalam arti mudah sekali dikuasai iblis. Tidak perlu membawa seluruh pasukan dalam keadaan tersebut, hanya mereka yang lemah saja dibebaskan dari wajib berperang. Ulangan mengubah praktek-prektek demikian dan mengizinkan pembebasan demikian dengan alasan yang sangat manusiawi. Sebagai tambahan, elemahan iman ini dapat mempengaruhi seluruh pasukan. Maka, lebih baik mereka sama sekali tidak ikut berperang.

    Perlakuan terhadap kota-kota musuh tampaknya kejam, tetapi apa yang digambarkan disini (ayat 10-18 ) tidak lebih kejam daripada praktek-prektek bangsa lain di Timur Tengah. Dalam menafsirkan ayat-ayat ini, pentinglah mengingat bahwa Ulangan lebih ideologis daripada realistis dalam mengemukakan kebijaksanaan militer Israel. Israel tidaklah dalam situasi yang dapat melaksanakan apa yang tertulis dalam hukum ini. Israel lebih didalam bahaya jika membiarkan kota-kotanya dihancurkan oleh bangsa-bangsa tetangga.

    Hendaknya jangan memberi tempat bagi kota-kota Kanaan karena besarnya bahaya yang ditimbulkan orang-orang itu bagi Israel terhadap Allah (ayat 16-18 ). Bahwa nabi-nabi Israel terus menerus mempersalahkan mereka mengikuti jejak bangsa-bangsa lain, itu merupakan bukti yang cukup bahwa Israel tidak melakukan pemusnahan total terhadap orang-orang Kanaan. Meskipun ada pertentangan orang Israel dan Kanaan, orang-orang Kanaan ini kelak secara perlahan-lahan berasimilasi dianatara penduduk Israel ketika Israel memperoleh kekuasaan atas seluruh Kanaan.

    Akhirnya pada ayat 19-20 menandakan bahwa Israel tidak melakukan kebijakan yang menghancurkan sumber-sumber alam dalam konflik-konflik mereka melawan bangsa tetangga. Sumber-sumber, terutama yang berkaitan dengan hasil bahan makanan, harus dilestarikan dengan baik. Disini bangsa Israel berbeda dengan praktek-praktek yang biasa waktu itu, yang memberi kesaksian mengenai perusakan-perusakan oleh militer. Hanya apa yang mengganggu loyalitas Israel kepada Allah harus dimusnahkan tanpa ampun. Dalam hal-hal lain, rasa kemanusiaan dan akal sehat harus mengarahkan hasrat merusak dalam peperangan.


    IMPLIKASI BAGI KEKRISTENAN :

    Hukum-hukum seperti diatas tidak dilaksanakan dalam kekristenan, tetapi catatan kisah bangsa Israel ini tetap dipegang sebagai sarana pengajaran dan peringatan. Selanjutnya ada baiknya kita baca satu perikop dibawah ini :


    1 Korintus 10:1-33 ISRAEL SEBAGAI SUATU PERINGATAN
    10:1 Aku mau, supaya kamu mengetahui, saudara-saudara, bahwa nenek moyang kita semua berada di bawah perlindungan awan dan bahwa mereka semua telah melintasi laut.
    10:2 Untuk menjadi pengikut Musa mereka semua telah dibaptis dalam awan dan dalam laut.
    10:3 Mereka semua makan makanan rohani yang sama
    10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
    10:5 Tetapi sungguhpun demikian Allah tidak berkenan kepada bagian yang terbesar dari mereka, karena mereka ditewaskan di padang gurun.
    10:6 Semuanya ini telah terjadi sebagai contoh bagi kita untuk memperingatkan kita, supaya jangan kita menginginkan hal-hal yang jahat seperti yang telah mereka perbuat,
    10:7 dan supaya jangan kita menjadi penyembah-penyembah berhala, sama seperti beberapa orang dari mereka, seperti ada tertulis: "Maka duduklah bangsa itu untuk makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria."
    10:8 Janganlah kita melakukan percabulan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga pada satu hari telah tewas dua puluh tiga ribu orang.
    10:9 Dan janganlah kita mencobai Tuhan, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka mati dipagut ular.
    10:10 Dan janganlah bersungut-sungut, seperti yang dilakukan oleh beberapa orang dari mereka, sehingga mereka dibinasakan oleh malaikat maut.
    10:11 Semuanya ini telah menimpa mereka sebagai contoh dan dituliskan untuk menjadi peringatan bagi kita yang hidup pada waktu, di mana zaman akhir telah tiba.
    10:12 Sebab itu siapa yang menyangka, bahwa ia teguh berdiri, hati-hatilah supaya ia jangan jatuh!
    10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
    10:14 Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, jauhilah penyembahan berhala!
    10:15 Aku berbicara kepadamu sebagai orang-orang yang bijaksana. Pertimbangkanlah sendiri apa yang aku katakan!
    10:16 Bukankah cawan pengucapan syukur, yang atasnya kita ucapkan syukur, adalah persekutuan dengan darah Kristus? Bukankah roti yang kita pecah-pecahkan adalah persekutuan dengan tubuh Kristus?
    10:17 Karena roti adalah satu, maka kita, sekalipun banyak, adalah satu tubuh, karena kita semua mendapat bagian dalam roti yang satu itu.
    10:18 Perhatikanlah bangsa Israel menurut daging: bukankah mereka yang makan apa yang dipersembahkan mendapat bagian dalam pelayanan mezbah?
    10:19 Apakah yang kumaksudkan dengan perkataan itu? Bahwa persembahan berhala adalah sesuatu? Atau bahwa berhala adalah sesuatu?
    10:20 Bukan! Apa yang kumaksudkan ialah, bahwa persembahan mereka adalah persembahan kepada roh-roh jahat, bukan kepada Allah. Dan aku tidak mau, bahwa kamu bersekutu dengan roh-roh jahat.
    10:21 Kamu tidak dapat minum dari cawan Tuhan dan juga dari cawan roh-roh jahat. Kamu tidak dapat mendapat bagian dalam perjamuan Tuhan dan juga dalam perjamuan roh-roh jahat.
    10:22 Atau maukah kita membangkitkan cemburu Tuhan? Apakah kita lebih kuat dari pada Dia?
    10:23 "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu berguna. "Segala sesuatu diperbolehkan." Benar, tetapi bukan segala sesuatu membangun.
    10:24 Jangan seorangpun yang mencari keuntungannya sendiri, tetapi hendaklah tiap-tiap orang mencari keuntungan orang lain.
    10:25 Kamu boleh makan segala sesuatu yang dijual di pasar daging, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.
    10:26 Karena: "bumi serta segala isinya adalah milik Tuhan."
    10:27 Kalau kamu diundang makan oleh seorang yang tidak percaya, dan undangan itu kamu terima, makanlah apa saja yang dihidangkan kepadamu, tanpa mengadakan pemeriksaan karena keberatan-keberatan hati nurani.
    10:28 Tetapi kalau seorang berkata kepadamu: "Itu persembahan berhala!" janganlah engkau memakannya, oleh karena dia yang mengatakan hal itu kepadamu dan karena keberatan-keberatan hati nurani.
    10:29 Yang aku maksudkan dengan keberatan-keberatan bukanlah keberatan-keberatan hati nuranimu sendiri, tetapi keberatan-keberatan hati nurani orang lain itu. Mungkin ada orang yang berkata: "Mengapa kebebasanku harus ditentukan oleh keberatan-keberatan hati nurani orang lain?
    10:30 Kalau aku mengucap syukur atas apa yang aku turut memakannya, mengapa orang berkata jahat tentang aku karena makanan, yang atasnya aku mengucap syukur?"
    10:31 Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.
    10:32 Janganlah kamu menimbulkan syak dalam hati orang, baik orang Yahudi atau orang Yunani, maupun Jemaat Allah.
    10:33 Sama seperti aku juga berusaha menyenangkan hati semua orang dalam segala hal, bukan untuk kepentingan diriku, tetapi untuk kepentingan orang banyak, supaya mereka beroleh selamat.



    PEPERANGAN :

    Sangatlah tidak sesuai bagi orang Kristiani untuk mengambil nyawa orang lain (Matius 5:38-48; Lukas 6:27-36). Walaupun kita sekarang ini masih hidup di dunia ini, tetapi ajaran Kristen tidak membawa perang duniawi (2 Korintus 10:3). Senjata umat pilihan diperlengkapi dengan kuasa Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng bukanlah senjata duniawi, dan umat tidak berjuang secara duiawi (2 Korintus 10:3-4). Jadi, merupakan kewajiban umat Kristen tidak lagi melakukan hal-hal lahiriah saja tetapi aspek rohani adalah lebih penting. Ada baiknya pula kita bacaayat-ayat dibawah ini yang temanya adalah “Spiritual War” :

    * 2 Korintus 10:3-6
    10:3 Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi,
    10:4 karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng.
    10:5 Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus,
    10:6 dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.


    Dalam Spiritual War/ Peperangan Rohani ini, umat Allah memerlukan perlengkapan senjata dari Allah. Bagaimana menjadi pejuang yang baik untuk berperang dengan musuh-musuh kita itu?, Rasul Paulus memberikan nasehat hendaknya sebagai laskar Kristus kita mempunyai perlengkapan rohani yang dijelaskan secara rinci dibawah ini :


    * Efesus 6:10-17 PERLENGKAPAN ROHANI
    6:10 Akhirnya, hendaklah kamu kuat di dalam Tuhan, di dalam kekuatan kuasa-Nya.
    6:11 Kenakanlah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat bertahan melawan tipu muslihat Iblis;
    6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
    6:13 Sebab itu ambillah seluruh perlengkapan senjata Allah, supaya kamu dapat mengadakan perlawanan pada hari yang jahat itu dan tetap berdiri, sesudah kamu menyelesaikan segala sesuatu.
    6:14 Jadi berdirilah tegap, berikatpinggangkan kebenaran dan berbajuzirahkan keadilan,
    6:15 kakimu berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil damai sejahtera;
    6:16 dalam segala keadaan pergunakanlah perisai iman, sebab dengan perisai itu kamu akan dapat memadamkan semua panah api dari si jahat,
    6:17 dan terimalah ketopong keselamatan dan pedang Roh, yaitu firman Allah,
    Umat Allah diibaratkan sebagai seorang prajurit dalam peperangan rohani itu :


    * 2 Timotius 2: 3-4
    2:3 Ikutlah menderita sebagai seorang prajurit yang baik dari Kristus Yesus.
    2:4 Seorang prajurit yang sedang berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal-soal penghidupannya, supaya dengan demikian ia berkenan kepada komandannya.

    Peperangan Rohani adalah praktek sehari-hari dari orang-orang yang percaya pada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Musuh yang kita hadapi bukanlah manusia melainkan iblis (ayat 12).

    Yakobus 4:7
    Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!
    Sebagai seorang laskar/prajurit mari kita lebih waspada terhadap musuh kita si Iblis, terutama terhadap tipu muslihatnya. Alkitab mencatat bahwa Hawa jatuh ke dalam dosa karena tipu muslihat iblis. Sebelum kita maju berperang kita perlu berlatih dahulu, kita perlu mengenal senjata yang akan dipakai dengan baik dalam peperangan itu, dan perlu tahu juga apa kelebihan dan kekuatan musuh kita. Semakin banyak jam terbang atau pengalaman berperang maka tentara tersebut akan makin mahir berperang. Inilah peperangan sesungguhnya dalam iman Kristiani.

    Amin.



    Blessings,
    BP

    No comments:

    Post a Comment