Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Monday, September 14, 2020

    Menjaga dari yang Haram, Mendapatkan yang Halal

    Suatu hari ada seorang ibu keluar bersama putrinya yang cantik jelita. Kemudian sang putri ketinggalan dari ibunya. Si putri berusaha menyusul ibunya tapi tidak menemukannya hingga malam menjelang. Kemudian tak berapa lama si gadis melihat satu pintu rumah yang masih terbuka dengan lampu yang menyala.

    Gadis tersebut mengintip dari pintu dan melihat seorang pemuda yang tengah membaca kitab di depan sebuah pelita. Si gadis itu memberanikan diri untuk mengetuk pintu, lalu dijawab oleh sang tuan rumah.

    Gadis tersebut menceritakan tentang kondisinya yang tertinggal dariibunya. Dia khawatir jika harus meneruskan perjalanan sendirian karena takut ada orang yang mengganggunya.

    Maka si pemuda itu merasa memiliki kewajiban untuk melindungi si gadis. Ia pun dengan terpaksa mengizinkan gadis itu menginap di rumahnya, kemudian membuat sebuah penghalang antara dia dan gadis tersebut. Kemudian dia melanjutkan aktifitasnya membaca kitab.

    ***

    Mulailah setan datang menggoda dan mengusik hati si pemuda. Akan tetapi karena keberkahan ilmu, Allah menjaga si pemuda itu. Setiap kali bisikan itu datang, dia pun mengambil pelita itu dan meletakan jarinya di atas api, hingga satu demi satu jarinya itu ia letakan di api lampu hingga melepuh. Hal itu dia lakukan untuk mengingatkan dirinya akan panasnya api neraka.

    Sang gadis mengintip dari bilik dan takjub dengan sikap si pemuda. Sementara sang pemuda terus melakukan hal itu setiap kali niat buruk itu muncul di hatinya, hingga pada akhirnya datang waktu pagi.

    Ketika matahari telah terbit, dia persilahkan gadis tersebut untuk melanjutkan perjalanan.  Akhirnya gadis tersebut pulang ke rumahnya dan menceritakan semua yang dia lihat kepada ibunya.

    Maka segeralah ayah sang gadis mendatangi majlis ilmu dan mengabarkan tentang kisah si pemuda itu kepada guru yang mengajar di majlis ilmu. Maka sang guru meminta semua muridnya yang hadir untuk mengeluarkan kedua tangan mereka. Seluruh murid pun mengeluarkan kedua tangan mereka kecuali seorang pemuda. Maka Syaikh pun tahu siapa pemuda tersebut. Akhirnya ayah si gadis itu menikahkan sang pemuda dengan putrinya.

    (Disadur dari al-Bahr al-Madiid, Ibnu Ajibah al-Faasi 3/375)

    No comments:

    Post a Comment