Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Friday, August 2, 2019

    Tipe Manusia Penerima Agama Allah

    Satu-satunya agama yang diridhai Allah SWT adalah Islam. Hal itu telah ditegaskan dalam Alquran. Agama itulah yang dapat mengantarkan seorang hamba pada keridhaan Sang Pencipta. Orang-orang yang mengharapkan ampunan dan perjumpaan dengan-Nya, hendaknya memeluk risalah ini.

    Allah SWT Mahakuasa atas segala sesuatu, termasuk dalam hal hidayah untuk menerima Islam. Abu Musa RA menyatakan dalam hadis yang cukup panjang, berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda.

    "Sesungguhnya, perumpamaan hidayah dan ilmu yang karenanya Allah mengutusku, adalah laksana hujan yang membasahi tanah. Ada tanah yang subur menyerap air, lalu dapat menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak. Ada tanah yang keras tidak menyerap air, sehingga orang-orang bisa memanfaatkannya untuk minum dan bercocok tanam.

    Ada juga tanah datar yang tidak bisa menahan air dan tidak bisa menumbuhkan rerumputan. Semua itu adalah perumpamaan orang yang memahami agama Allah dan bisa memanfaatkan apa yang disampaikan Allah kepadaku, sehingga ia paham dan mengajarkannya kepada orang lain. Juga perumpamaan orang yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus." (HR Bukhari dan Muslim)

    Memberikan tamsil atau perumpamaan adalah salah satu metode Rasulullah SAW dalam menyampaikan dakwahnya. Rasul, dalam hadis di atas, mengumpamakan hidayah dan ilmu Allah dengan air hujan yang membasahi tanah.

    Air hujan adalah zat yang membawa berkah. Dengannya seluruh komponen kehidupan dapat bergerak. Makhluk-makhluk yang berada di bawah tanah seperti cacing dan bakteri penyubur, dan makhluk-makhluk di atasnya seperti tumbuhan, hewan dan manusia dapat hidup harmonis.

    Demikian pula hidayah dan ilmu Allah yang terwujud dalam agama Islam. Islam membawa berkah bagi seluruh alam. Semua makhluk termasuk manusia dapat hidup dengan tenang dan teratur. Manusia dapat menjaga fitrahnya dan mengarungi kehidupan ini dengan kejelasan arah. Namun keberkahan ini sangat bergantung kepada manusia yang menerimanya.

    Rasulullah Saw menyebutkan tiga tipe orang yang menerima agama Allah. Pertama, orang yang menerima dengan lapang dada. Berusaha memahami dan mengamalkan Islam dengan sungguh-sungguh. Bagi mereka Islam adalah jalan hidup. Dengan landasan Islam mereka melakukan berbagai aktivitas. Dari mereka orang lain dapat memperoleh manfaat yang banyak sekali.

    Paling tidak mereka dapat menjaga ucapan dan tindakannya, sehingga orang lain merasa aman berada di dekatnya. Contoh paling nyata adalah para sahabat. Mereka dijuluki generasi yang unik. Rasul mengumpamakannya dengan tanah yang subur. Tipe ini adalah sebaik-baik manusia.

    Kedua, orang yang mengajarkan agama Allah kepada orang lain, tetapi ia tidak mengamalkannya. Seperti yang dilakukan oleh sebagian Ahlul Kitab yang direkam dalam QS Al-Baqarah [2] ayat 44, Apakah kamu memerintahkan kebaikan kepada manusia dan kamu melupakan diri kamu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab? Apakah kalian tidak berpikir? Walaupun orang lain dapat mengambil manfaat, tetap saja Allah membenci mereka, Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan (QS Ash-Shaff [61]: 3).

    Rasulullah SAW mengumpamakannya sebagai tanah yang keras, namun mampu menampung air.

    Ketiga, orang yang tidak mau menerima agama Allah. Rasulullah SAW mengumpamakannya dengan tanah datar yang tidak bisa menyerap dan menampung air hujan. Air hanya lewat begitu saja. Hatinya sudah sangat keras, Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak akan beriman. Allah telah mengunci-mati hati dan pendengaran mereka, dan penglihatan mereka ditutup. Dan bagi mereka siksa yang amat berat (QS Al-Baqarah [2]: 6-7).

    Sumber: Republika

    No comments:

    Post a Comment