Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Monday, January 29, 2018

    Abraham dan Keturunannya Melaksanakan Khitan, Lalu Kristen?

    Nabi Ibrahim atau Abraham dalam agama Kristen  dikenal sebagai bapak  orang yang beriman. Sedangkan di dalam agama Islam, Ibrahim dikenal sebagai  bapak para nabi.  Juga Ibrahim merupakan nenek moyang  dari Bani Ismail yang dikenal sebagai bangsa Arab dan nenek moyang Bani Israel/bangsa Israel.

    Akhir-akhir ini  para Misionaris  Kristen, dan kaum liberalis, pluralis menyatakan bahwa Ibrahim membawa  tiga  agama; yaitu  Yahudi, Nasrani dan Islam. Pandangan seperti ini dibantah oleh Alquran  ( QS. 3 : 67  dan 2 : 132 ), yaitu  Ibrahim bukanlah Yahudi dan bukan pula Nasrani melainkan yang lurus dan seorang Muslim juga tidak termasuk orang musyrik.  Nabi Ibrahim dan begitu juga Ya’kub mewasiatkan kepada anak-anaknya peganglah agama ini dan jangan kamu mati kecuali dalam memeluk Islam.

    Mana di antara dua agama, Kristen atau Islam yang mengikuti millah Ibrahim, dan  siapakah  yang konsisten mengikuti syariat nabi Ibrahim, antara lain tentang  ajaran khitan? Yang  masih menjalankan syariat Ibrahim  adalah umat Islam, bukanlah kaum Kristen.  Mari kita kaji tentang perintah untuk melaksanakan khitan di bawah ini.

    Dalil-dalil  disyariatkannya  khitan

    Rasulullah  Saw  bersabda  :
    “ Fitrah  itu  ada  lima :  khitan, mencukur  bulu  di sekitar   kemaluan, memotong  kumis,  memotong  kuku,  dan  mencabut  bulu  ketiak“. ( HR.Bukhari  dan  Muslim)
    “Dan  ingatlah  ketika  Ibrahim as  diuji  Tuhannya  dengan  beberapa  kalimat
    ( perintah  dan  larangan )  lalu  beliau  menunaikannya.” ( QS. Al-Baqarah : 124 )

    Dalam  hadits lain  yang  mewajibkan  khitan  terdapat  di dalam  Shahih  Bukhari  dan  Shahih  Muslim  yang  bersumber  dari  Abu  Hurairah  ra :

    “Nabi  Ibrahim  berkhitan  dalam  usia  80  tahun  dengan  memakai  kampak“.

    Kitab  Taurat  ( Kejadian  17  : 9 – 14  ). Nabi  Ibrahim  dan  anak  cucunya
    melaksanakan  khitan  :

    Lagi firman Allah kepada Abraham: “Dari pihakmu, engkau harus memegang perjanjian-Ku, engkau dan keturunanmu turun-temurun.  Inilah perjanjian-Ku, yang harus kamu pegang, perjanjian antara Aku dan kamu serta keturunanmu, yaitu setiap laki-laki di antara kamu harus disunat; 
    haruslah dikerat kulit khatanmu dan itulah akan menjadi tanda perjanjian antara Aku dan kamu. Anak yang berumur delapan hari haruslah disunat, yakni setiap laki-laki di antara kamu, turun-temurun: baik yang lahir di rumahmu, maupun yang dibeli dengan uang dari salah seorang asing, tetapi tidak termasuk keturunanmu. 
    Orang yang lahir di rumahmu dan orang yang engkau beli dengan uang harus disunat; maka dalam dagingmulah perjanjian-Ku itu menjadi perjanjian yang kekal.
    Dan orang yang tidak disunat, yakni laki-laki yang tidak dikerat kulit khatannya, maka orang itu harus dilenyapkan dari antara orang-orang sebangsanya: ia telah mengingkari perjanjian-Ku.

    Kitab Taurat  (  Kejadian  21 : 4 ). Nabi  Ishak  melaksanakan  khitan:
    21:4 Kemudian Abraham menyunat Ishak, anaknya itu, ketika berumur delapan hari, seperti yang diperintahkan Allah kepadanya

    Kitab  Taurat  (  Imamat  12 :  1-3 ).  Nabi  Musa  melaksanakan khitan  :
    12:1 TUHAN berfirman kepada Musa, demikian: 12:2 “Katakanlah kepada orang Israel: Apabila seorang perempuan bersalin dan melahirkan anak laki-laki, maka najislah ia selama tujuh hari. Sama seperti pada hari-hari ia bercemar kain ia najis. 12:3 Dan pada hari yang kedelapan haruslah dikerat daging kulit khatan anak itu.

    Injil  Karangan  Lukas  2  :  21. Yesus  melaksanakan  khitan
    2:21 Dan ketika genap delapan hari dan ia harus disunatkan, ia diberi nama Yesus, yaitu nama yang disebut oleh malaikat sebelum Ia dikandung ibu-Nya

    Sanksi Bagi yang Tidak Disunat

    Bagi  orang  yang  tidak  disunat/ tidak   dikerat  kulit  khatannya  sanksinya   adalah   orang  tersebut  harus  dilenyapkan  karena  telah  mengingkari/melanggar  perjanjian Ku ( Kitab  Kejadian  17  : 14 )

    Berdasarkan ayat bibel tersebut diatas orang kristen yang tidak dikhitan harus dilenyapkan alias  dibunuh karena  telah melanggar perjanjian Allah.

    Dalam  Injil  Barnabas  23  :  14 – 15.
    “ Maka  dari  itu,  Allah  telah  memfirmankan   kepada Ibrahim  dengan  kebenaran  sunat .  Dan  menetapkan  perjanjian  ini,  firman-Nya “ Manusia  yang  tidak  menyunat  tubuhnya  akan  kucerai-beraikan  dia  dari  kalangan  keluarga-Ku  untuk  selama-lamanya “.

    Yesus  menjawab:  “Sungguh  kukatakan  kepadamu  bahwa  anjing  lebih  mulia  dari  seorang  yang  tidak  bersunat“. (Injil  Barnabas  22:  2 )
    Paulus membatalkan khitan diganti dengan baptis. Lihatlah surat-surat kiriman Paulus  kepada jemaatnya  sbb :

    * Kitab Galatia 5: 2.
    “Sesungguhnya, aku, Paulus, berkata kepadamu: Jikalau kamu menyunatkan dirimu, Kristus sama sekali tidak berguna bagimu.”
    *   Kitab Galatia 6: 15
    “Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak ada artinya, tetapi menjadi ciptaan baru, itulah yang ada artinya.”

    Yang dimaksud menjadi ciptaan baru itulah baptis.

    Sumber: https://mediaumat.news/nabi-ibrahim-dan-keturunannya-melaksanakan-khitan/

    No comments:

    Post a Comment