Warga Palestina membakar bendera Israel dan AS saat melakukan demonstrasi di Kota Gaza. [Mohammed Salem / Reuters]
Warga
Palestina berkumpul di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza melawan pengakuan AS atas
Yerusalem sebagai ibukota Israel.
Pemimpin
Hamas Ismail Haniya menyebut keputusan AS untuk mengakui Yerusalem sebagai
ibukota Israel sebuah "deklarasi perang melawan orang-orang
Palestina" dan mendesak rakyatnya untuk meluncurkan Intifadah baru.
Beberapa jam
setelah pidato Haniya, orang-orang Palestina turun ke jalan-jalan di Tepi Barat
yang diduduki, Yerusalem dan Gaza untuk menunjukkan kemarahan mereka atas
pengumuman Presiden AS Donald Trump.
Trump mengubah
kebijakan AS pada hari Rabu (6/12) dengan mengakui Yerusalem sebagai ibukota
Israel dan mengumumkan niatnya untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke
Yerusalem.
Warga
Palestina menyerukan tiga hari ‘aksi’ kemarahan untuk memprotes keputusan AS
tersebut. Sementara Militer Israel menembakkan gas air mata, peluru karet dan
amunisi pada pemrotes Palestina di Gaza dan Tepi Barat. Sehingga menyebabkan
ratusan demonstran terluka.
Protes
diadakan di Ramallah, Bethlehem dan Hebron, di antara kota-kota lain.
No comments:
Post a Comment