Di antara
manhaj Jahiliyyah adalah menisbatkan kesesatan kepada para Nabi, seperti orang
Yahudi menisbatkan sihir kepada Nabi Sulaiman, mereka berkata, "Sihir
adalah amalannya Nabi Sulaiman, karena dia mampu mengendalikan jin dan
syaithon!" Mereka tidak sadar bahwa para syaithon adalah makhluk Allah
yang bisa Allah tundukkan sekehendak-Nya.
Orang-orang
Yahudi dan Nashroni menisbatkan kekufurannya kepada Nabi Ibrohim
'alaihissholatu wassalam. Mereka berkata, "Inilah agamanya Ibrohim!"
Padahal Nabi Ibrohim adalah imamnya orang-orang yang hanif dan bapaknya para
Nabi, dan Allah telah membantah klaim mereka dalam firman-Nya:
ما كان إبراهيم يهوديا ولا نصرانيا ولكن كان حنيفا مسلما وما كان من المشركين
"Ibrohim
bukanlah seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nashroni, akan tetapi dia
adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali
bukanlah dia termasuk golongan orang-orang yang musyrik." (Al-'Imron: 67)
Begitupula
dengan umat ini, di antara mereka ada yang menisbatkan kebatilan kepada Nabi Muhammad
shollallahu 'alaihi wasallam. Mereka menyebarkan hadits-hadits palsu untuk
menyokong kebatilan.
Ada juga yang
menisbatkan diri kepada imam-imam madzhab. Padahal aqidah mereka bertolak
belakang dengan aqidah para imam. Mereka menisbatkan aqidah menyimpang mereka
(mu’tazilah, asy’ariyah) kepada Abu Hanifah, Malik, Asy-Syafii, Ahmad. Padahal para
Salaf telah memerangi pemikiran mu'tazilah dan ahli kalam."
Oleh Fikri
Abul Hasan dengan sedikit perubahan.
No comments:
Post a Comment