Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Tuesday, February 25, 2020

    Sita Banyak Jenazah warga Palestina, Israel Menuai Kecaman



    Praktek Israel menahan jenazah orang-orang Palestina dinilai sebagai kejahatan perang yang tidak bisa diterima. Penahanan jenazah martir palestina sebagai bagian dari kebijakan Israel untuk melakukan kontrol lebih lanjut terhadap perlawanan rakyat palestina. 

    Pada hari ahad kemarin,  sebuah video yang menjadi viral di media sosial menunjukkan sebuah buldoser Israel melindas dan mengambil mayat seorang warga Palestina yang telah ditembak di  Khan Younis, Jalur Gaza selatan.

    Prakek yang sama juga dilakukan Israel dengan cara menguburkan jenazah palestina yang ditahan dengan menggunakan angka-angka.  Pemakaman-pemakaman itu terletak di lokasi-lokasi rahasia yang oleh Israel dianggap sebagai zona militer tertutup. Beberapa mayat telah ada di sana sejak perang tahun 1967.

    Lebih jauh, Lembaga Forensik Abu Kabir di Tel Aviv, menyatakan bahwa seringkali Israel mengambil organ-organ vital jenazah palestina untuk donor. Pusat Hukum untuk Hak Minoritas Arab, menyebutkan Israel adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki kebijakan penyitaan jenazah manusia.

    Namun, hukum internasional menganggap praktik ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Menurut Konvensi Jenewa, pihak-pihak dari konflik bersenjata harus menguburkan yang meninggal dengan cara yang terhormat sesuai dengan agama yang dianut.

    Ramy Abdu, pendiri Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, mengatakan penyitaan jenazah warga palestina oleh Israel sebagai kejahatan perang yang tidak bisa diterima.

    Telah diketahui secara luas bahwa Israel menggunakan praktik tersebut sebagai taktik negosiasi. Pada tahun 2012, Israel melepaskan 90 jenazah sebagai alat tukar tawanan. Menyusul antara tahun 2013 dan 2014, sekitar 27 mayat dikembalikan untuk barter tawanan. 



    Keluarga Palestina Tuntut Israel Kembalikan jenazah keluarganya yang dibuldozer untuk dimakamkan

    Seorang warga palestina bernama Mohammed ditembak mati pada hari Minggu oleh militer Israel. Israel menuduhnya menanam alat peledak di dekat pagar pemisah Israel di sebelah timur Khan Younis di Jalur Gaza yang dikepung.

    Seorang jurnalis lokal melaporkan bahwa sekelompok warga Palestina berusaha mengambil mayat Mohammed yang ditembak ketika sebuah bulldozer militer Israel mendekat. Tetapi upaya tersebut gagal karena Israel melepaskan serangkaian tembakan.  Sementara Tubuh Mohammad dilindas bulldozer dan tampak menggantung di gerigi sekop yang berputar menuju perbatasan Israel. 

    Gambar-gambar tubuh Mohammed yang tak bernyawa dibawa oleh buldoser telah menyebabkan kemarahan yang meluas di kalangan warga Palestina. Sementara keluarga menuntut pengembalian jenazah untuk dimakamkan.

    Istri Muhammad, menggambarkan suaminya sebagai pria keluarga yang baik hati dan pekerja keras. Sementara ibunya terus menangis mengenang putranya yang dibawa Israel dan dibunuh dengan cara kejam. 

    https://www.aljazeera.com/news/2020/02/family-slain-palestinian-demands-israel-return-body-burial-200224053714918.html




    No comments:

    Post a Comment