Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Friday, May 26, 2017

    Makna ‘Puasa Untuk Allah’

    Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi al Wadi’i rahimahullah

    Pertanyaan:

    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda meriwayatkan dari Rabbnya, “Semua amalan anak Adam adalah untuknya, kecuali puasa. Sesungguhnya, puasa itu untuk-Ku dan Aku yang membalasinya.”
    Padahal telah diketahui bahwa seluruh ibadah adalah untuk Allah dan diberi pahala atasnya. Akan tetapi, mengapa Allah mengkhususkan puasa hanya untuknya?

    Jawaban:

    Kekhususan pada ibadah puasa ialah bahwa puasa itu hanya antara hamba dan Rabbnya. Bisa saja seseorang menampakkan diri bahwa dia berpuasa, tetapi ketika pulang ke rumahnya atau ke tempat yang sepi, dia makan.

    Dalam hadits tersebut terkandung pula keistimewaan dan keutamaan amalan puasa. Demikian pula amalan lainnya, masing-masing memiliki keutamaan dan keistimewaan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda sebagaimana dalam hadits Abu Umamah yang bertanya kepada beliau, “Tunjukkan kepadaku sebuah amalan—wahai Rasulullah—yang bisa aku amalkan!”

    Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab,

    “Hendaknya engkau berpuasa, karena tidak ada yang semisal dengannya.”

    Maknanya bukanlah puasa lebih utama dari shalat, melainkan puasan memiliki keistimewaan ini dan bahwa puasa menunjukkan keikhlasan.

    No comments:

    Post a Comment