Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Thursday, February 23, 2017

    Antara Ustadz dan Politik

    Katanya, "Ustadz kok bahas politik, harusnya menenangkan, bukan malah membuat suasana jadi panas". Ada komentar begitu akhir-akhir ini kalau saya bahas penistaan agama

    Maklum, akhir-akhir ini kalau mengisi kajian, sering dipesankan jangan "ngomong politik", katanya lagi sensitif, sebab lagi ada urusan pemilihan kepala daerah dimana-mana

    Apalagi Jakarta, isunya bertambah karena penistaan agama, khawatir nanti masuk delik SARA, apalagi sekarang bapak-bapak polisi lagi perhatian-perhatiannya sama agama

    Aneh memang, agama Islam ada jauh sejak pilkada, bahkan jauh sebelum Indonesia, lha kok malah yang disuruh ngalah Islamnya, padahal dari dulu sudah didakwahkan

    Lebih aneh lagi, Muslim tapi nggak boleh ngomong politik, atau berpandangan politik sesuai dengan ajaran Allah, lalu maksudnya kita disuruh pakai pandangan yang bukan Islam?

    Lebih jauh lagi kita bahas ketenangan dan provokasi, apakah betul agama itu harus selalu menenangkan dan tak boleh membuat gejolak? Kalau dari sejarah, tentu tidak

    Bisa kita baca di sejarah bahwa sebelum Rasulullah diutus jadi Nabi dan Rasul, kondisi jazirah Arab relatif tenang, sebab kedzaliman sangat kuat hingga tak ada yang berani bersuara

    Tapi ketika Rasul mengemban amanah Islam dari Allah, seluruh jazirah bergejolak. Apa sebab? Ide baru yang dibawa Muhammad saw mengguncang dunia dan seisinya

    Rasul menyerang keyakinan kufur yang sudah lama melembaga, hingga menimbulkan ketidaknyamanan banyak pihak, yang merasa terganggu maksiatnya dibuka dan terancam status-quonya

    Artinya, aqidah Islam memang memberikan ketenangan, sebab kita tahu atas dasar apa kita melakukan sesuatu, dan karena siapa kita melakukannya, dan apa akhirnya

    Tapi aqidah Islam itu tidak stagnan, ia akan berfungsi sebagai motor penggerak yang akan berusaha menyesuaikan apapun di sekitarnya agar sejalan dengan aqidahnya

    Singkat cerita, bila kita melihat kedzaliman yang nyata di negeri ini lalu kita hanya diam, jangan-jangan tak ada pengaruh aqidah dalam jiwa kita, dalam aktivitas keseharian kita

    Dan lagi, aqidah sekuler serta aqidah sosialis saja bila terinstall dalam jiwa seseorang akan menghasilkan gerakan nyata, masak sih kamu yang katanya Islam adem aja ama kedzaliman?

    Oleh : Felix Siauw

    No comments:

    Post a Comment