BOGOR – Abu Musa, ayah dari Musa, seorang penghafal Al-Quran dari Indonesia, mengatakan bahwa Musa diajarkan menghafal sejak usia 2 tahun.
Musa yang telah berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz dan juga sukses menghafal matan hadits Arba’in An Nawawi, diceritakan oleh Abu Musa, sejak Musa belum bisa berbicara sudah mulai dibimbing untuk menghafal Al-Quran. “Musa itu menghafalnya pada saat umur 2 tahun sampai 3 tahun,” kata Abu Musa di Masjid Darussalam, Kota Wisata, Bogor, Selasa (14/11/2017).
Lebih lanjut, kata Abu Musa, Musa sejak usia 2 tahun didikte sedikit demi sedikit secara keseluruhan. “Qul ‘audzu, begitu dapet satu ayat dua ayat hafal dia, pas disambung rusak lagi hafalannya,” terangnya.
Abu Musa pun mengakui bahwa ia pernah marah lantaran Musa tidak hafal-hafal ketika diajarkan olehnya ketika diawal Musa mulai menghafal. “Itu wajar ya, tapi anak itu harus belajar,” terangnya.
Oleh karenanya, ia mengimbau untuk para orang tua yang ingin memiliki anak seperti Musa jangan pernah patah semangat. “Intinya, bersungguh-sungguh, istiqomah dan sabar.” pungkasnya. [DP]
Terungkap Rahasia Orang Tua Musa Bisa Mendidik Anaknya Hingga Hafal Quran
16 Nov 2017
Terungkap Rahasia Orang Tua Musa Mendidik Anaknya Menjadi Hafiz Cilik
Membangun generasi Robbani sebagaimana Musa memang bukan suatu pekerjaan yang mudah. Namun, Abu Musa, ayah dari Musa membocorkan rahasianya agar para orang tua bisa memiliki anak seperti Musa.
Setiap orang tua pasti mendambakan anak-anak yang sholeh/sholihah. Sehingga, tidak sedikit para orang tua yang rela mengeluarkan uang besar demi menjadikan anaknya seorang yang ahli agama dan memiliki hafalan yang banyak.
Abu Musa, ayah dari Musa, seorang penghafal Al-Quran dari Indonesia. Tidak hanya berhasil menghafal Al-Qur’an 30 juz, Musa juga sukses menghafal matan hadits Arba’in An Nawawi dan sekarang dalam proses menghafal kitab Umdatul Ahkam.
Untuk bisa memiliki anak seperti Musa, ayahanda Musa menceritakan bahwa langkah awal yang harus dilakukan oleh suami-istri adalah doa. “Doa sangat penting, berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala,” ujar Abu Musa di Masjid Darussalam, Kota Wisata, Bogor, Selasa (14/11/2017).
Abu Musa mengatakan bahwa doa yang dia bacakan untuk mendapatkan anak seperti Musa banyak sekali, salah satunya adalah doa ketika hendak melakukan hubungan suami-istri. “Ini mendoakan anak juga, ‘bismillahi allahumma jannibna syaithana wa jannibi syaithana ma razaqtana,'” tuturnya mengutip hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam.
Tidak hanya itu, Abu Musa juga melakukan amalan sebagaimana para ulama terdahulu, yaitu meminum air zam-zam. “Istri saya saya suruh minum air zam-zam waktu istri saya hamil, air zam-zam itu kan tergantung niat orang yang meminumnya,” terangnya.
Ia menjelaskan bahwa untuk memotivasi sang istri, Abu Musa menceritakan kisah seorang guru dan muridnya. keduanya memiliki kekuatan hafalan yang luar biasa disebabkan karena air zam-zam.
“Muridnya (Al Hafidz Ibnu Hajar) bercerita, saya punya guru bernama Imam Adz-Dzahabi rahimahullahu Ta’ala. Al-Hafidz berangan-angan mempunyai derajat (martabat) hafalan sebgaiamana gurunya. kemudian beliau akhirnya meminum air zam-zam dan berdoa kepada Allah agar sampai derajat gurunya,” terang Abu Musa.
Dengan izin Allah, lanjutnya, Ibnu Hajar sampai derajat gurunya, kemudian Ibnu Hajar memiliki murid namanya Imam As-Suyuti, kata Imam As-Suyuti, ‘Ibnu Hajar telah sampai derajat hafalannya sebagaimana guru beliau bahkan melewati guru beliau dalam masalh hafalan ini.
Nah, itu lah dua rahasia yang selama ini dilakukan Abu Musa demi menjadikan Musa sebagai seorang penghafal Al-Quran. [Sumber: Panjimas]
No comments:
Post a Comment