Solusi Kemunafikan
Semua sudah tertulis, terekam, terakses, dan bisa terus-menerus diulang-ulang. Tapi masih dibantah dan dipelintir, bahasa gaulnya "ngeles", ini memang ciri munafik sejati
Sekarang bilang takkan meminta maaf, dalam hitungan jam saja lalu meminta maaf, lisannya tak bisa dipegang, hanya mengikuti reaksi masyarakat, asal bisa menang nanti
Yang harusnya mengurusi laut, mendatangi kyai, segera setelah kasus terjadi, alasannya silaturahmi bukan yang lain. Dianggapnya semua ummat Islam itu tak mengerti
Tak hanya yang mengurusi laut, polisi pun mendatangi kyai, demi keamanan negara katanya, tapi yang jelas-jelas sumber masalah, masih dibiarkan saja, alasan lagi
Mengancam kyai besar dan sepuh dengan rekaman percakapan, ditanya darimana jawabannya 'Dari Tuhan'. Halusinasi tingkat dewa, dikiranya semua ummat ini bodoh dan tuli
Kita sudah tahu siapa pangkal masalah dari semua ini. Tapi kita harus tahu yang sekarang jelas benderang, dia tidak sendiri, dia punya komplotan, banyak dan berkuasa
Mereka berlindung di balik kata 'kebhinekaan, NKRI, keberagaman, toleransi, HAM' versi mereka sendiri, padahal tujuan mereka itu justru menghancurkan semuanya
Penista agama hanya juru bicaranya, kita harus menyadari bahwa ada kelompok besar dibelakangnya, mereka yang anti-syariah, pro-sekuler, agen kepentingan luar negeri
Maka bukan hanya penista agama yang harus diselesaikan, mereka juga agar di masa depan tak ada lagi kericuhan di negeri ini, tapi ini kerja besar yang perlu tenaga ekstra
Ingat bukan hanya orangnya, tapi juga sistemnya. Dan semua kemunafikan yang dipertontonkan pada kita ini jadi bukti nyata, tak ada keselamatan kecuali pada syariah Islam
Dalam sistem syariah, tak ada kesempatan bagi kafir untuk menjadi pemimpin, tak ada ruang bagi kekufuran di sistem kenegaraan, semua atas dasar Kitabullah dan Sunnah
Wednesday, February 1, 2017
Senarai
No comments:
Post a Comment