Menyajikan Informasi dan Inspirasi


  • News

    Thursday, February 2, 2017

    dialog si cas dan si cus

    CAS: Bang kita harus protes, Al Qur'an dihina? 
    CUS: Jangan. Jangan ikut-ikutan hizbi. Fokus saja dengan ngaji kitab. Masih ada 100 ribu kitab ulama blum kita bahas. 
    .
    CAS: Kalau kita demo membela Nabi yang dilecehkan? 
    CUS: Jangan, itu Khawarij. Anjing-anjing neraka. 
    .
    CAS: Orang kafir membuat parade Salib, kita bikin parade Syiar Islam. 
    CUS: Jangan! Itu meniru-niru perbuatan orang kafir. 
    .
    CAS: Demo ke Kedubes Rusia Bang. Mereka menyerang Suriah. 
    CUS: Jangan. Nanti akan membuat pemberontakan, pertumpahan darah. 
    CAS: Cuma ke Kedubes, sambil bawa-bawa poster Bang. 
    CUS: Jangan, itu tidak ada contohnya dari ulama Salaf. 
    .
    CAS: Bang, Muslim Rohingya ditindas. Kita demo Kedubes Myanmar. 
    CUS: Tidak perlu. Itu urusan Ulil Amri. Jangan ikut-ikutan. Doakan saja Ulil Amri agar mereka sehat, sejahtera, langgeng kekuasaannya. 
    .
    CAS: Tapi sekarang merebak isu PKI di mana-mana Bang. Kita harus bergerak. 
    CUS: Gak perlu. Tugas kita adalah MELURUSKAN TAUHID. Nanti Allah sendiri yang akan perbaiki Ummat ini. 
    .
    CAS: Yaman diserang Syiah Bang kita harus membantu. 
    CUS: Hei dengar! Kalau kamu ke sana, tanpa persetujuan Ulil Amri, kamu adalah KHOWARIJ RIJ RIJ... (sampai memantul). 
    .
    CAS: Tapi negeri Syam butuh pertolongan kita. Mereka sangat menderita Bang. 
    CUS: Diaaam! Justru Suriah hancur lebur karena aksi aksi demo kalian itu. 
    .
    CAS: Ada rencana Miss World dan konser Lady Gaga. Kita boleh bergerak? 
    CUS: Haram. Gak boleh. Kita ngaji saja. Meluruskan Tauhid. Masih ada 100 ribu kitab ulama belum kita bahas.

    CAS: Ada Muslimah dilecehkan Bang. Dia dipaksa buka jilbab dan dipermalukan. Kita harus protes. 
    CUS: Itu salah dia sendiri. Kan Muslimah harusnya di rumah saja. Mereka keluar seumur hidup cuma dalam 3 hal: Keluar dari rahim ibunya, keluar saat dibawa laki-laki yang menikahinya, dan keluar saat wafat untuk dimakamkan.
    .
    CAS: Jadi kita harus diam saja Bang. 
    CUS: Ya diam. Diam saja. Diam di masjid. Ngaji kitab. Jangan pikirkan orang di luar. 
    .
    CAS: Ayat-ayat seputar Jihad membela agama bagaimana? 
    CUS: Oh itu nanti, kalau sudah ada Khalifah. 
    CAS: Apa kita tidak perlu berjuang menegakkan Kekhalifahan? 
    CUS: Tidak perlu, tidak perlu. Cukup duduk duduk saja menuntut ilmu. Ngaji kitab di masjid. Nanti Khalifah akan datang sendiri. 
    .
    CAS: Jadi, kita tidak perlu MEMBELA AGAMA, karena alasan apapun Bang? 
    CUS: Ya betul. Agama milik Allah. Allah sendiri yang akan menolong agama-Nya. 
    .
    CAS: Astaghfirullah... astaghfirullah al 'azhim. Na'udzubillah min dzalik, wa nas'alullah al 'afiyah was salamah. 
    CUS: Lho kok istighfar...?
    CAS: Astaghfirullah...ya Rabb. Kok ada AHLI BID'AH separah ini (sembari nyelonong pergi).

    CUS: Hei, kemana kamu? Kok kabur? Gak pakai salam lagi. 
    CAS: Karepmu lah... Na'udzubillah wa na'udzubillah.
    .
    HIKMAH: Seorang laki-laki Muslim dari kaum Anshar di Madinah, dia menyerang laki-laki Yahudi yang telah melecehkan kehormatan seorang Muslimah, di sebuah pasar Yahudi. Seketika dia dikeroyok kaum Yahudi sampai mati. Nabi Saw dan Shahabat Ra mendengar kejadian itu. Beliau pun segera menggerakkan Ummat; bukan untu demo, tapi lebih TEGAS dari itu. Beliau USIR komunitas Yahudi itu dari Madinah selama-lamanya. Kalau mereka terima, akan diperangi sampai akar-akarnya. Hanya demi KEHORMATAN SEORANG MUSLIMAH, Nabi Saw bersikap sangat TEGAS. 
    .
    Nabi Saw tidak berkata: "Cukup kita ngaji saja di masjid. Masih ada ribuan kitab ulama belum kita bahas. Ngaji saja, meluruskan Tauhid. Nanti segalanya akan baik dengan sendirinya, kalau Tauhid kita sudah sehebat TAUHID NABI IBRAHIM As." Tidak ada itu. Nabi Saw bersih dari omongan khas Bani Israil ("Hai Musa, berangkat saja kamu berdua bersama Allah, berperanglah; kami cukup duduk-duduk saja di sini"; masih ribuan kitab ulama belum kita bahas wahai Musa).
    .
    Betapa jauhnya kehidupan para SALAFUS SHALIH dengan orang-orang zaman sekarang. Seperti bumi dan langit. Orang sekarang pinta memainkan dalil untuk MENGGEMBOSI AGAMA dan MEMBIARKAN NASIB UMMATNYA. Na'udzubillah min dzalik.

    No comments:

    Post a Comment